Presidium Pena '98 Sultra, Tony Atmajaya, La Ode Endang, dan Farida berdiskusi dengan Manajer PLN Area Baubau, Muhamad Uwaisulqarni. Foto LM Irfan Mihzan
BAUBAU, BP - Aktivis Persatuan Nasional Aktivis '98 (Pena 98) perwakilan Sultra, menyoroti pemadaman listrik yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Pasalnya pemadaman listrik tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat Kota Baubau. Presidium Pena 98 Sultra, Tony Atmajaya menilai kota Baubau saat ini tidak relevan lagi menyandang jargon "TAMPIL MESRA" melainkan "TAMPIL GELAP".
Presidium Pena 98 Sultra, Tony Atmajaya, bersama aktivis 98 lainnya La Ode Endang, dan Farida turun lapangan melakukan langkah komunikasi dengan pihak PLN Area Baubau guna mencari solusi agar ada langkah cepat mengantisipasi pemadaman listrik bergilir yang berdampak merugikan masyarakat.
Tony Atmajaya mengatakan Pemadaman lampu secara bergilir ini sangat merugikan masyarakat, seperti home industri, perkantoran, pelaku usaha dan yang terparah dapat menganggu kondusifitas daerah.
"Hal ini tidak bisa dibiarkan, kalau memang PLN tidak sanggup meyelesaikan ini, apa permasalahannya supaya kita turun tangan," tegas Tony, dalam pertemuan bersama kepala kantor PLN Area Baubau bersama beberapa staf di kantor PLN Area Baubau.
Tony menegaskan, komunikasi dengan pihak PLN Area Baubau terkait pemadaman lampu secara bergilir tersebut akan diteruskan berupa laporan tertulis ke Presidium Pena '98 Nasional di Jakarta, agar mendapat perhatian yang lebih serius ditingkat pusat.
"Jangan persoalan ini menjadi beban sendiri PLN Baubau, karena berlarut-larutnya persoalan listrik ini telah merugikan banyak pihak, persoalan ini menjadi tanggung jawab kepala cabang, pemerintah daerah dan kita siap selesaikan secara bersama-sama," ucapnya.
Manajer PLN Cabang Baubau, Muhamad Uwaisulqarni mengatakan, pemadaman listrik secara bergilir tersebut diakibatkan oleh kerusakan mesin yang beroperasi di PLTD yang berlokasi di kelurahan Kaobula.
"Kami telah meminta relokasi dan pergantian turbo, itu yang paling cepat kita masuk di sistem paling lambat dua minggu dari sekarang. Minggu ini ada satu yang penggantian turbo itu mesinnya datang akhir minggu ini, pemasangan satu hari itu bisa selesai, 800 KW," jelasnya.
Muhamad Uwaisulqarni menambahkan, pihaknya juga telah menerima relokasi kabel, dan estimasi paling lambat minggu kedepan sudah beroperasi mesin 800 KW.
"Jadi 1,6 MW yang akan kita maksimalkan, dari total 4,4 MW yang sekarang devisit itu kita bisa masuk 1,6 MW," terangnya.
Kata dia, sisa devisit 2,8 MW itu dikarenakan mesin yang 1,8 MW harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh Puslitbang dari Jakarta yang saat ini masih keliling karena menangani seluruh Indonesia.
"Mudah-mudahan kita bisa dapat prioritas minggu ini, tapi paling lambat minggu depan. Dari situ akan ada kajiannya, kemudian menentukan langkah-langkah perbaikan kedepannya," tambahnya.
Muhamad Uwaisulqarni melanjutkan, mesin yang saat ini rusak adalah mesin yang terpasang sejak tahun 1973 dan 1980an, sehingga harus dirawat dengan rutin karena mesin ini menyala terus, maka terdapat komponen yang harus diganti secara bertahap.
"Mesin yang akan tiba ini, mesin yang direlokasi dari Masamba, Palopo. Ada tiga mesin yang akan dioperasikan, tapi dua masin yang kita optimis akan datang dua minggu depan," katanya.
Konsumen listrik masyarakat setiap harinya terus bertambah, namun kata Muhamad Uwaisulqarni, pihaknya telah mengambil kebijakan untuk mengurangi pemasangan baru, dengan skala prioritas.
"Jadi yang betul-betul urgen yang kita layani, kita kendalikan atau kita rem," tutupnya.Peliput : LM Irfan Mihzan - Editor: Jamil
Dibaca 28 kali
KOMENTAR BERITA