Baubau
21 Oktober 2014
Mustari Kedepankan Kompetensi untuk Calon Kepala SKPD
Drs La Ode Mustari M.Si memberikan sambutan dalam kunjungan perdananya di kecamatan Batauga, pasca dirinya dilantik sebagai PJ Bupati Busel. Foto LM Irfan Mihzan
Pelaksana Jabatan (PJ) Bupati Buton Selatan ini mengedepankan kompetensi serta kapasitas keilmuan calon pejabat Esalon II yang akan mengisi jabatan kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD), termasuk posisi - posisi strategis lainnya, guna membantunya menjalankan roda pemerintahan di kabupaten yang baru mekar beberapa pekan ini.
"Untuk membangun Busel ini dibutuhkan orang - orang yang memiliki kemampuan dibidangnya, integritas, profesional, serta pengalaman dan kompetensinya sudah teruji," tegas La Ode Mustari, Sabtu (18/10).
Pria yang dikenal dekat dengan masyarakat ini mengaku, dirinya sempat mendapat intimidasi dari pihak - pihak yang menginginkan adanya penempatan orang - orang tertentu dalam posisi jabatan kepala SKPD di Busel. Namun, kata La ode Mustari, dirinya tidak akan gentar, dan upaya intimidasi tersebut tidak akan sedikitpun mempengaruhi misinya menempatkan pejabat-pejabat berkualitas dan memiliki kompetensi.
"Kita ini mau maju, membangun Busel ini harus atas dasar niat yang tulus, dan orang-orang yang mampu bekerja, jadi kalau dia tidak mampu jangan coba-coba," tuturnya.
La Ode Mustari menambahkan, selama ini ada isu yang dikembangkan bahwa dirinya bukan putra daerah, sehingga tidak layak menjabat sebagai PJ Bupati Busel. Menurutnya, ini bukan persoalan putra daerah, akan tetapi siapa dan apa yang akan dilakukan dalam membangun daerah ini.
"Saya bukan putra daerah tapi bagi saya semua masyarakat adalah saudara saya, profesionalitas, integritas, dan kompetensi yang utama dalam mengemban tugas sebagai kepala daerah, tentu peran pemerintah tidak lepas dari dukungan masyarakat dalam membangun negeri ini," tuturnya.
Terkait integritas, kompetensi, dan profesionalitas, La Ode Mustari pun berkomitmen untuk tidak melakukan tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN),"anak saya kontraktor, tapi tegas saya katakan jangan coba-coba masuk cari proyek di Busel. Jangan karena bapaknya Bupati Busel seenaknya dia mau cari makan disini, silahkan cari ditempat lain," ucapnya.
Diapun meminta insan media untuk mencatat, mengkritisi dan mengingatkan kembali apa yang telah diucapkannya terkait komitmennya untuk tidak melakukan tindakan KKN, jika dimasa mendatang dalam masa pemerintahannya dia melanggar komitmen tersebut.
Mustari mengatakan, SKPD yang menjadi prioritas di Kabupaten Buton Selatan (Busel) yakni Dinas Kelautan dan Perikanan, yang merupakan salah satu potensi Busel. Katanya, dia menyesuaikan nomenklatur Dinas Kelautan, karena pasca pelantikan presiden terpilih kemungkinan akan ada perubahan nomenklatur. "Kalau pak SBY kemarin baik jilid satu dan jilid dua tetap mereka menggunakan nomenklatur sektor kelautan dan perikanan, kalau sekarang ada wacana sektor kemaritiman," ucapnya.
Selain pola SKPD yang minimalis menyesuaikan dengan peraturan pemerintah, La Ode Mustari juga telah meminta kepada pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara untuk mendirikan Rumah Sakit di Busel. "Di batauga ini masih sama dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Busel, masih minim tempat pelayanan kesehatan, makanya rumah sakit sangat penting. Sekalipun rumah sakitnya masih kecil-kecil tetapi merupakan kebutuhan dasar masyarakat, " katanya.
Luas lahan Busel sekitar 214 ribu Ha, sehingga kata La Ode Mustari, untuk lahan pembangunan fasilitas kesehatan tidak ada masalah,"saya tinggal menjaga aspek legalitas. khususnya yang akan menjadi kantor-kantor pemerintahan, karena itu akan ada yang dihibahkan oleh masyarakat, jadi saya akan perjelas legalitasnya," pungkasnya. (Peliput : LM Irfan Mihzan - Editor: Jamil)
"Untuk membangun Busel ini dibutuhkan orang - orang yang memiliki kemampuan dibidangnya, integritas, profesional, serta pengalaman dan kompetensinya sudah teruji," tegas La Ode Mustari, Sabtu (18/10).
Pria yang dikenal dekat dengan masyarakat ini mengaku, dirinya sempat mendapat intimidasi dari pihak - pihak yang menginginkan adanya penempatan orang - orang tertentu dalam posisi jabatan kepala SKPD di Busel. Namun, kata La ode Mustari, dirinya tidak akan gentar, dan upaya intimidasi tersebut tidak akan sedikitpun mempengaruhi misinya menempatkan pejabat-pejabat berkualitas dan memiliki kompetensi.
"Kita ini mau maju, membangun Busel ini harus atas dasar niat yang tulus, dan orang-orang yang mampu bekerja, jadi kalau dia tidak mampu jangan coba-coba," tuturnya.
La Ode Mustari menambahkan, selama ini ada isu yang dikembangkan bahwa dirinya bukan putra daerah, sehingga tidak layak menjabat sebagai PJ Bupati Busel. Menurutnya, ini bukan persoalan putra daerah, akan tetapi siapa dan apa yang akan dilakukan dalam membangun daerah ini.
"Saya bukan putra daerah tapi bagi saya semua masyarakat adalah saudara saya, profesionalitas, integritas, dan kompetensi yang utama dalam mengemban tugas sebagai kepala daerah, tentu peran pemerintah tidak lepas dari dukungan masyarakat dalam membangun negeri ini," tuturnya.
Terkait integritas, kompetensi, dan profesionalitas, La Ode Mustari pun berkomitmen untuk tidak melakukan tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN),"anak saya kontraktor, tapi tegas saya katakan jangan coba-coba masuk cari proyek di Busel. Jangan karena bapaknya Bupati Busel seenaknya dia mau cari makan disini, silahkan cari ditempat lain," ucapnya.
Diapun meminta insan media untuk mencatat, mengkritisi dan mengingatkan kembali apa yang telah diucapkannya terkait komitmennya untuk tidak melakukan tindakan KKN, jika dimasa mendatang dalam masa pemerintahannya dia melanggar komitmen tersebut.
Mustari mengatakan, SKPD yang menjadi prioritas di Kabupaten Buton Selatan (Busel) yakni Dinas Kelautan dan Perikanan, yang merupakan salah satu potensi Busel. Katanya, dia menyesuaikan nomenklatur Dinas Kelautan, karena pasca pelantikan presiden terpilih kemungkinan akan ada perubahan nomenklatur. "Kalau pak SBY kemarin baik jilid satu dan jilid dua tetap mereka menggunakan nomenklatur sektor kelautan dan perikanan, kalau sekarang ada wacana sektor kemaritiman," ucapnya.
Selain pola SKPD yang minimalis menyesuaikan dengan peraturan pemerintah, La Ode Mustari juga telah meminta kepada pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara untuk mendirikan Rumah Sakit di Busel. "Di batauga ini masih sama dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Busel, masih minim tempat pelayanan kesehatan, makanya rumah sakit sangat penting. Sekalipun rumah sakitnya masih kecil-kecil tetapi merupakan kebutuhan dasar masyarakat, " katanya.
Luas lahan Busel sekitar 214 ribu Ha, sehingga kata La Ode Mustari, untuk lahan pembangunan fasilitas kesehatan tidak ada masalah,"saya tinggal menjaga aspek legalitas. khususnya yang akan menjadi kantor-kantor pemerintahan, karena itu akan ada yang dihibahkan oleh masyarakat, jadi saya akan perjelas legalitasnya," pungkasnya. (Peliput : LM Irfan Mihzan - Editor: Jamil)
Dibaca 21 kali
KOMENTAR BERITA
Baubau
