SETELAH 12 tahun merantau mencari pendidikan dan pengalaman bekerja di luar Kota Baubau Caleg asal PAN Ardi SSi Apt bernomor urut 7 di Dapil dua Wolio atau biasa disapa La Toris kembali pulang di Kota Baubau dengan satu tekad kembali untuk membangun dan majukan Kota Baubau. Cita-citanya itu memang tidak main-main dia lakukan, sebab ketika dia meninggalkan Kota Baubau sejak tahun 1995, Ardi yang lahir dan besar di Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio, Kota Baubau pernah berjanji akan menempuh pendidikan diluar daerah dan bila ilmu dan pengalamannya sudah cukup untuk bekal membangun daerah, maka dia akan kembali pulang.
"Tahun 1995 saya lulus di Universitas Hasanuddin Makassar pada jurusan Farmasi dan hingga tahun 2002 alahmadulilah saya menyelesaikan study Apoteker. Lalu saya mencari pengalaman dengan mendaftarkan diri di kelompok kompas gramedia (KKG) dan alhamdulilah dari ribuan orang yang tes hanya 24 orang yang diterima dan saya salah satu yang diterima jadi wartawan Tribun Timur (Grup KKG, koran daerah kompas di Makassar-red). Dua tahun kemudian saya coba mengikuti tes BUMN di perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yaitu PT Kimia Farma Tbk dan alhamdulilah dari ribuan orang yang tes saya satu-satunya perwakilan Indonesia Timur yang lulus di perusahaan BUMN itu," ucap ardi berdarah Mawasangka itu, ketika ditemui dikediamannya, Jumat (26/04).
Lalu, diperusahaan itu, dia pernah ditugaskan dibeberapa wilayah di Indonesia seperti di Kalimantan, Kota Makassar, Kota Manado dan Provinsi Gorontalo. Hingga akhirnya Ardi memilih mundur dan memilih pulang ke Kota Kelahirannya di Baubau. "Waktu itu gaji dan tunjangan saya dengan Posisi Kepala Cabang Apotek Kimia Farma sebesar Rp 7 jutaan per bulan. Tapi saya memilih mundur dan berani mengambil resiko pulang di daerah dengan memulai segala-galanya dari nol," ucap Lulusan NEM SMA Negeri 1 Baubau tahun 1995 itu.
Saat pulang kampung (Pulkam) 13 Maret 2007, Ardi menceritrakan, tidak nyangka kalau Baubau secara fisik sudah maju. "Tapi setelah dijalani rupanya kehidupan di Baubau itu begitu sulit, karena harga-harga Sembako begitu tinggi dan harga tanah dan sewa bangunan begitu mahal. Sampai-sampai ada teman SMA saya bernama Yance yang juga mencoba pulang ingin beradu nasib di Baubau kalah itu tidak tahan, hanya dalam waktu tiga bulan dia pada akhirnya memilih kembali ke Semarang. Sedangkan saya pada akhirnya memilih mendirikan Apotek Murah Farma," tutur anak pasangan Alm Drs Nawiruddin dan Sitti Haria itu.
Kondisi Kota Baubau yang tidak sama dengan Kota Makassar dan Kota Manado, begitu sulitnya mencari lapangan kerja, membuat dia harus kreatif membuka lapangan kerja. Dia pun mengaku awal kedatangannya di Baubau ingin membuat sekolah akademi kebidanan. Dan idenya itu sudah terwujud yaitu saat ini putra-putri orang Buton sudah bersekolah di AKBID BUTON RAYA, meskipun hasilnya tidak dia nikmati karena Ardi mengaku dia dikhianati oleh Ketua Yayasan Pendidikan Ali Ilham La Ode Irianto, "Padahal mulai dari penyusunan dokumen AKBID BUTON RAYA, penentuan nama akademi, persentasi di depanm DPRD Kota Baubau hingga pengantaran dokumen ke Kopertis Wilayah IX hingga ke Dirjen DIKTI saya sendiri yang antar. Dokumen asli AKBID Buton Raya itu masih ada saya simpan. Saksinya banyak teman-teman yang tahu, termasuk mantang anggota DPRD Baubau periode 2004-2009 tahu kalo saya yang persentasi di DPRD Kota Baubau. Tapi sudahlah, yang penting ide kreativitas saya sudah teruji, kalau saya pulang ke Baubau ini bukan doble kosong, tapi memang sudah direncanakan alam dan Allah SWT," ucapnya.
Lalu, dia pun berinisiatif membuat koran lokal Baubau. "Awalnya saya sudah mengontek teman yang ada di Makassar kalo saya pingin membuat koran lokal di Baubau. Namun ide itu sempat tertunda, karena ternyata Radar Buton duluan hadir di Kota Baubau (Januari 2008-red) dan saya pun memilih bergabung di harian itu. Namun di koran itu saya hanya bekerja dua tahun, karena alasan tidak se visi lagi. Disitulah saya mengenal kawan saya yang setia Yuhandri Hardiman (putra asli Wakatobi-Tomia-red). Saya pun memilih keluar dan mendirikan koran Harian Baubau Pos bersama Yuhandri Hardiman. Alhamdulilah koran ini sudah terbit rutin selama tiga tahun dan sudah mempekerjakan 24 karyawan terdiri dari wartawan, lay outer dan tenaga administrasi," kata Ardi yang maju Pilcaleg Kota Baubau periode 2014-2019 dengan mengusung jargon 'SABDA ALAM'.
Dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya sebagai Apoteker, Ketua Yayasan Unidayan Wa Ode Maasra Manarfa SSos MSi pun memanggilnya untuk bergabung di Unidayan dengan menjadi staf pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unidayan sejak tahun 2009 sampai sekarang. Hingga saat ini, Ardi bersama sahabat-sahabatnya yang setia di tim kreatif SABDA ALAM, setelah sukses mengantar TAMPIL MESRA menuju 01-02 Baubau dan ingin mewujudkan cita-citanya lebih riil memperjuangkan nasib rakyat Baubau dengan mencoba bertarung di Pilcaleg Baubau periode 2014-2019.
"Kami anak muda yang sudah terbiasa bekerja keras dan tidak ingin dimanja oleh keadaan. Saya dkk sebagai putra-putri terbaik orang Buton dan Kota Baubau pada khususnya sudah teruji bagaimana mempertahankan hidup di Kota Baubau dengan keahlian dan pengalalaman yang kami miliki sudah terbukti bisa menciptakan lapangan kerja. Banyak sarjana di daerah ini, tapi belum berani berbuat dan mau menciptakan lapangan kerja untuk orang-orang di daerah ini. Siapa yang tidak mengenal Baubau Pos saat ini, siapa yang tidak mengenal AKBID BUTON RAYA saat ini. Kalau warga Baubau yakin dan mempercayakan kepada saya mewakili mereka di DPRD Kota Baubau, maka ide-ide kreatif untuk membuka lapangan kerja akan lebih banyak lagi. Sehingga sarjana-sarjana keluaran universitas bisa terserap dan tidak lagi mengharapkan pegawai negeri sipil (PNS) satu-satunya lapangan kerja yang layak di negeri ini. Ayo jangan ragu pilih saya Ardi SSi Apt, nama kecil La Toris, Nomor Urut 7, Caleg DPRD Kota Baubau periode 2014-2019, Dapil dua Kecamatan Wolio. SALAM SABDA ALAM. (ADNAN ARHAM)
Nama : Ardi SSi Apt
TTL : Bataraguru, 19 Mei 1977
Alamat : Jl Muhammad Husni Thamrin No 43 B
Nama Istri : Andina Latief
Nama Anak : 01 Fauzan Nur Wahid Ardi (5 thn)
02 Nabila Dwi Anggrainy Ardi (4 Thn)
Nama Ayah : Alm Drs Nawiruddin
Nama Ibu : Sitti Haria
Partai Politik : Partai Amanat Nasional (PAN)
Caleg : DPRD Kota Baubau Periode 2014-2019
Dapil : 02- Kecamatan Wolio
Nomor Urut Caleg : 07
Warna Kesukaan : Biru
Motto : 'Berdiri Diatas Dua Kaki Sendiri'
Riwayat Pendidikan:
- SDN Nomor 05 Baubau (1989)
- SMPN Nomor 01 Baubau (1992)
- SMAN Nomor 01 Baubau (1995)
- S1 Farmasi Universitas Hasanuddi- UNHAS Makassar (2001)
- Apoteker Universitas Hasanuddin- UNHAS Makassar (2003)
Riwayat Pekerjaan :
- Wartawan Tribun Timur Makassar (KKG) -(2002-2004)
- Kepala Cabang PT Kimia Farma Apotek, Perusahaan BUMN (2004-2007)
- Wartawan Radar Buton (2008-2010)
- Apoteker Apotek Murah Farma (2007-2010)
- Direktur Umum Harian Baubau Post (2010-2013)
- Komisaris Harian Baubau Pos (2013-ss)
- Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unidayan Baubau (2009-ss)
Riwayat Organisasi dan Pelatihan:
- Basic Training (Bastra) HMI Cabang Makassar Timur (1997)
- Latihan Kepemimpinan (LK) II HMI Cabang Makassar Timur (1999)
- Wakil Ketua Majelis Tinggi Mahasiswa (MTM) UNHAS Makassar (2000)
- LK II Mahasiswa Farmasi UNHAS (1998)
- Wakil Ketua BEM Farmasi UNHAS (2000-2001)
- Seminar Nasional Mahasiswa Kesehatan Indonesia (2000)
- Persatuan Organisasi Buruh Indonesia Cabang Makassar (2002-2004)
- Gabungan Pengusaha Indonesia Cabang Gorontalo (2005-2007)
- Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Baubau (2009-ss)
- Ketua Litbang Baubau Post (2010-ss)
- Pengurus KAHMI Kota Baubau (2013)
Dibaca 422 kali
KOMENTAR BERITA
14:03/24-03-14
lia
saya selaku mahasiswa FKM unidayan memberi dukungan penuh dan harapan kami semua mahasiswa FKM unidayan dgn brhsilnya bapak mudh2an akan lebih membuka peluang kepada fakultas FKM unidayan untuk lebih maju. amien, , , , , , , !
04:05/25-05-14
QSS2Y22xX7
Carol Nissenson Sorry, but the quality has deiefntily changed, and I don't buy the reason for the name change. The wonderful aroma that used to greet you when you opened a new bag is either considerably weaker or gone altogether. The coffee has an aftertaste. It costs nearly twice wha