Ridwan Azali menjelaskan La Hera, warga Kelurahan Tarafu, diduga telah memalsukan tandatangan pemilik tanah atas nama almarhum La Hene, seolah-olah tanah yang seluas 211 m2 milik almarhum La Hene itu telah dijualkan kepada La Hera.

Kasus ini, lanjut Ridwan Azali, sudah dilaporkan ke Polres Baubau pada 27 Februari 2014 lalu oleh pihak pelapor Hj. Zaliya yang merupakan istri almarhum Lahene yang ikut disetujui oleh tujuh orang anaknya.

"Penyidik reskrim Polres Baubau telah menerangkan kalau pihak terlapor telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemalsuan tanda tangan berdasarkan hasil uji forensik, "ujarnya.

Namun, kata Ridwan Azali, berkas perkaranya yang telah dilimpahkan ke Kejaksaan masih dikembalikan lagi ke Penyidik Polres Baubau (P19) terkait beberapa unsur yang belum terpenuhi.

"Untuk itu saya akan mendatangi pihak jaksa untuk mendapatkan penjelasan secara objektif atas di kembalikannya berkas tersangka karena bagi Front Pembela Rakyat apapun perkara yang. Berproses di polisi atau kejaksaan harus di proses secara objektif dan transparan demi rasa keadilan masyarakat, "tutupnya.
(Peliput: Harman Moni - Editor: Jamil)

 

 

 

Nama	:
Email	:
komentar	:
Kode Verifikas	: