Baubau
01 Februari 2014
Disperindagkop Tidak Tahu Soal Kenaikan Harga Sembako
Sekretaris Disperindakop La Ode Anwar Ana
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Baubau La Ode Anwar Ana saat ditemui, Sabtu(25/1) diruangannya mengaku, pihaknya tidak tahu harga sembako sudah naik. Namun kata Anwar, dari laporan petugasnya harga sembako masih stabil alias belum ada kenaikan harga.
"Saya kira itu cuma tudingan belum ada bukti yang nyata, dan itu dalam pantauan Disperindagkop, dan sampai hari ini, belum ada yang komplen, dari masyarakat atau para pedagang, namun demikian kita akan pantau ke bawah, ada petugas khusus yang selalu mengontrol kondisi yang ada, "tutur Anwar yang mengaku baru seminggu bertugas di dinas tersebut.
Sebelumnya sejumlah pedagang mengaku sejak sebulan terakhir ini, harga sembako dipasaran mulai merangkak naik. Bahkan pedagang menuding kenaikan harga tersebut akibat ulah agen-agen sembako yang kerap memainkan harga tanpa alasan yang jelas.
Salah seorang pedagang sembako di Pasar Wameo, Anas, saat ditemui Baubau Post mengatakan kenaikan harga sembako di awal bulan ini, disebabkan oleh ulah parah agen yang sengaja permainkan harga barang di pasar, sehingga para pedagang harus mengikuti harga yang dipasang oleh para agen sembako.
Beberapa barang/produk yang menjadi salah satu kebutuhan utama konsumen yakni, terigu, merek kompas dengan harga sebelumnya Rp 164 000, naik sebesar Rp 185 000. Kemudian minyak goreng merek Bimoli harga sebelumnya Rp 217 000, naik menjadi Rp 250 000.
"Pelanggan dan konsumen merasa heran pada saat naiknya harga barang, beberapa minggu yang lalu, dan pada akhirnya konsumen mengikuti harga di pasaran, yang ditentukan oleh para agen itu".
Anas, mengharapkan pemerintah untuk selalu menjalankan fungsi dan tugasnya untuk selalu mengawasi harga di pasar Kota Baubau, agar tidak terjadi permainan harga. Pasalnya dengan kenaikan harga tersebut dapat membebani masyarakat, utamanya masyarakat ekonomi lemah. (Peliput : Masrun - Editor: Jamil)
"Saya kira itu cuma tudingan belum ada bukti yang nyata, dan itu dalam pantauan Disperindagkop, dan sampai hari ini, belum ada yang komplen, dari masyarakat atau para pedagang, namun demikian kita akan pantau ke bawah, ada petugas khusus yang selalu mengontrol kondisi yang ada, "tutur Anwar yang mengaku baru seminggu bertugas di dinas tersebut.
Sebelumnya sejumlah pedagang mengaku sejak sebulan terakhir ini, harga sembako dipasaran mulai merangkak naik. Bahkan pedagang menuding kenaikan harga tersebut akibat ulah agen-agen sembako yang kerap memainkan harga tanpa alasan yang jelas.
Salah seorang pedagang sembako di Pasar Wameo, Anas, saat ditemui Baubau Post mengatakan kenaikan harga sembako di awal bulan ini, disebabkan oleh ulah parah agen yang sengaja permainkan harga barang di pasar, sehingga para pedagang harus mengikuti harga yang dipasang oleh para agen sembako.
Beberapa barang/produk yang menjadi salah satu kebutuhan utama konsumen yakni, terigu, merek kompas dengan harga sebelumnya Rp 164 000, naik sebesar Rp 185 000. Kemudian minyak goreng merek Bimoli harga sebelumnya Rp 217 000, naik menjadi Rp 250 000.
"Pelanggan dan konsumen merasa heran pada saat naiknya harga barang, beberapa minggu yang lalu, dan pada akhirnya konsumen mengikuti harga di pasaran, yang ditentukan oleh para agen itu".
Anas, mengharapkan pemerintah untuk selalu menjalankan fungsi dan tugasnya untuk selalu mengawasi harga di pasar Kota Baubau, agar tidak terjadi permainan harga. Pasalnya dengan kenaikan harga tersebut dapat membebani masyarakat, utamanya masyarakat ekonomi lemah. (Peliput : Masrun - Editor: Jamil)
Dibaca 20 kali
KOMENTAR BERITA
Baubau
