Kesra / Sejarah,Budaya & Wisata
26 Mei 2011
Mempersiapkan Pemilihan Sultan Buton
Parabela Matana Sorumba Kukuhkan Bontosiolimbona
 
BAUBAU, BP - Menteri Sembilan Lembaga Adat Kesultanan Buton (Bonto Siolimbon) memulai babad baru setelah sekian lama terjadi kefakuman sejak Kesultanan Buton tidak menjadi sebuah negara lagi. Minggu (22/5), Sara Bonto Siolimbona dikukuhkan oleh Parabela Pata Matana Sorumba. Lembaga adat Sarabonto Siolimbona adalah lembaga Sara Wolio yang memiliki kewenangan untuk melantik Sultan Buton nantinya.

Dalam asal-usul parabela yang dibacakan LM Arsal di hadapan 18 Parabela Matanasorumba, 25 Sara Agama Siolipuna, 25 Parabela Siolipuna, 16 Wati Siolipuna, 9 Bonto Siolipuna, 6 Bonto Yisara, 2 Bonto Ogena, dan 10 Bontoyinunca, disebutkan tata cara pembaitan Bonto Siolimbona berdasarkan naskah Bonto Ogena Lalaja tahun 1662 Masehi. Naskah yang bertuliskan huruf Arab Melayu itu menyebutkan bahwa para bonto dibaiat sambil menggengam tanah, meletakan kaki di batu bonto yang dibaiat oleh parabela Matana Sorumba dalam bahasa Wolio.
Kata-kata Pata Matanasorumba yang diwakili oleh Parabela Lapandewa kepada Bonto Baaluwu, adalah "Tuan, kuberi peringatan Maa...! Kini engkau menjadi anggota sara, angkat negeri ini, kandung dengan itikad dan niat yang baik keempat-empat sudutnya, dengan batu-batunya, dengan kayu-kayunya, carikan raja yang baik yang terlebih kebaikannya, yang dermawan yang terlebih kedermawanannya, yang sayang rakyatnya, yang sayang neerinya, dan juga yang sempurna ilmunya, yang sangat mendalam pemahamannya. Jangan sekali-kali engkau carikan jalur keluarga keturunanmu dan kekerabatanmu yang pegang kekuasaan di ngeri ini, pegang teguh, jalankan tegas hukum adat yang benar neger ini, untuk perlindungan orang banyak, dan supaya teduh terlindung kepala orang banyak. Jangan engkau permainkan negeri ini dengan penguasa yang akan menjual negerinya, dan melampiaskan hawa nafsunya. Apalagi engkau mengikuti hawa nafsumu. Apabila engkau mengikuti hawa nafsumu engkau hancur binasa, anakmu, cucumu berlapis-lapis. Engkau pergi di hutan dimakan ular, engkau turun di kali dimakan buaya, engkau turun di laut disobek-sobek ikan hiu, engkau naik di langit digulung angin puting beliung, dan dihantam petir. Perhatikan ini.....! Kata penutup parabela itu dijawab oleh bonto yang dilantik secara serentak, iya tuan.
LM Arsal menyebutkan, Parabela adalah tokoh komunitas adat yang lebih dulu mendiami tanah Buton. Seluruh parabela dipimpin oleh empat parabela yakni Parabela Lapandewa, Parabela Wabula, Parabela Wasilomata, dan Parabela Watumotobe atau yang disebut parabela pata matana sorumba.
Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Sultra, dr Izat Manarfa, dalam sambutannya mengatakan telah lama tidak ada tatanan adat di tanah Buton. Untuk di Wolio (pusat), yang ada tinggal sarakidina. Sedangkan di level daerah tinggal parabela yang masih eksis.
"Saya mengucapkan selamat kepada Bontosiolimbona yang baru saja dilantik," katanya.
Wakil Gubernur Sultra, H Saleh La Sata, dalam sambutannya mengatakan Perangkat adat Kesultanan Buton telah lengkap. Hal itu merupakan kegembiraan untuk bisa menjaga struktur dan adat. "Saya berpesan untuk menjaga bahasa daerah," katanya.
Siolimbona yang dikukuhkan di antaranya S Bahraini (Bontona Baaluwu), Rafiudin SE MSi (Bontona Peropa), H. Zaeru (Bontona Barangkatopa), H Rusli Rasyd (Bontona Gundugundu), Hamisu Sadif (Bontona Siompu), Dasrul SPd (Bontona Rakia), Ma'ruf Madi (Bontona Melai), Dahilu SE MM (Bontona Wandailolo), H. Liymu Adi (Bontona Gama). Setelah dikukuhkan, semua bonto mendapat gelar "Maa" yang disambungkan di awal namanya.
Sehari sebelum pembaiatan, seluruh parabela berkumpul di Rujab Bupati Buton. Pada sambutannya, Bupati Buton LM Sjafei Kahar mengatakan dia hanya menyambung permintaan para budayawan untuk mendatangkan parabela. "Jadi ini saya sudah datangkan parabelanya. Untuk parabela matanasorumba tinggal dari Wabula, besok pagi (Minggu) datang.
Dalam pengukuhan itu, hadir Plt Bupati Bombana, Ketua DPRD Buton, Kadis Kebudayaan dan Pendidikan Kabupaten Buton Utara, beberapa Kepala SKPD Kota Baubau, Kapolres Buton AKBP Hery Susanto SIk dan Kapolres Baubau AKBP Daniel Aditya SIk, serta perwakilan Bupati Wakatobi. Prosesi pembaiatan itu hanyalah penyerahan katuko.(dandi)
 
Share |
 
Dibaca 570 kali
 
KOMENTAR BERITA
16:07/27-07-11
Faizal Khan 
saya sebagai turunan Buton merasa senang membaca artikel diatas, karena sebagai orang yang tidak pernah menginjakan kakinya di tanah kelahiran nenek moyangnya, Hal yang terbaik adalah melihat kemajuan tanah leluhurnya. saya ingin sekali Buton menjadi provinsi tepati dengan menggunakan Sariat Islam seperti sejarah yang saya baca dan saya ingin jika buton mejadi Provinsi dengan sana provinsi kesultanan Buton.........bukan Buton Raya karena kedengarannya Jelek....................!!! maju buton kami
19:08/07-08-11
subiana 
WOLIO dengan sariat islamnya, saya sangat kagum akan sejarahnya, moga dengan pengukuhan Sara bonto sioliombona, n akan terlantiknya kesultanan syariat islam, adat, budaya akoan kokoh kembali, mengingat generasi sekarang banyak yang sudah lupa bahkan tidak menoleh kpd sejarah buton lagi,,, Buton yang berarti bathin sungguh sebuah nama yg memiliki kandungan makna yang pling dalam...
11:08/08-08-11
care for people 
jangan sampai yang memilih bonto siolimbona dan yang dipilih sebagai bonto siolimbonajuga sudah tidak tau adat istiadat dan budaya buton. ad indikasi nepotisme pada orang orang yang dipilih sebagai bonto siolimbona yaaaah semoga yang menjadi sultan orang betul" mempunyai integritas tinggi dan paham betul dengan tatanan budaya Kkesu
     
Nama :
Email :
komentar :
   

 

 
 
 
    Mansur Putu Bantah Tak Berpihak Pada Karyawan PT WDR     Warga Lipu Bakar Lahan Bandara     Bandara Didemo, 2 Pesawat Urung Mendarat     La Biru: Tidak Benar Kertas Suara Dicoblos Duluan     Lagi, Pemkot Baubau Bungkam Soal Gaji 13     Hari Kedua Bulan Ramadhan PNS Malas Ngantor     Jalan Kulisusu - Kulisusu Barat Rusak Berat     Tiga Pimpinan DPRD Absen     Perhitungan Quick Count AYO Menang Satu Putaran     HASIL PEROLEHAN SUARA QUIC COUNT JSI     Karyawan PT WDR Mogok     Ishak Zuhur Geram, DPRDMandek Bahas ProyekBermasalah     KPU Baubau Ajukan Anggaran Pilwali Rp 12 M     Program Pemkab Wakatobi Lima TahunTerakhir Tidak Optimal     Ali La Opa ProtesKPUD Buton