Kesra / Pendidikan
12 April 2013
Masri: Kemungkinan Curang Saat UN Sangat Kecil
BAUBAU, Baubaupost.com - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Baubau, Drs H Masri MPd mengatakan kemungkinan sangat kecil untuk melakukan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 yang akan dilaksanakan lusa, Senin (15/4).
Untuk palaksanan UN tahun ini kata Masri, sangat berbeda dari pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya. Kata dia, seperti yang telah diketahui, soal UN tahun ini sebanyak 20 paket, dimana soal dari setiap peserta UN berbeda satu sama lain.
"Sehingga tidak ada kemungkinan untuk bisa bekerjasama. Kemungkinan untuk curang itu juga sangat kecil," ungkapnya yakin.
Kata dia, untuk meminimalisir kecurangan, para pengawas UN juga ditekankan untuk betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai dalam prosedur standar UN. Lanjut Masri, telpon genggam (HP) baik yang dimiliki peserta UN maupun para pengawas juga dilarang dibawa kedalam ruangan saat UN berlangsung.
Selain itu kata Masri, yang membuat pelaksanaan UN tahun ini berbeda yakni soal yang telah dikerjakan para siswa peserta UN akan langsung diterima para pengawas dari Provinsi dalam hal ini pengawas dari Perguruan Tinggi, untuk kemudian soal tersebut langsung dibawa menuju provinsi.
"Jadi tidak lagi melalui dinas, kalau dulu kan melalui dinas. Tahun ini pengawas dari Perguruan Tinggi itulah yang langsung membawanya ke Provinsi," tutur Masri.
Masri juga mengimbau kepada para peserta UN untuk mengikuti pelaksanaan dengan persiapan yang matang. Siswa juga diharapkan tidak terprofokasi dengan isu-isu yang sering disebarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mengatakan ada bocoran soal ataupun kunci jawaban.
"Jangan sekali-kali mempercayai itu," tegas Masri.
Kepada orang tua siswa, Masri juga mengimbau untuk selalu memotivasi anaknya untuk selalu memberikan semangat. Karena kata Masri hasil UN tidak semata-mata dijadikan penentuan untuk kelulusan siswa, karena nilai raport dan nilau Ujian Sekolah juga menjadi penentu untuk meluluskan siswa. (LAODE ADNAN IRHAM)
"Sehingga tidak ada kemungkinan untuk bisa bekerjasama. Kemungkinan untuk curang itu juga sangat kecil," ungkapnya yakin.
Kata dia, untuk meminimalisir kecurangan, para pengawas UN juga ditekankan untuk betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai dalam prosedur standar UN. Lanjut Masri, telpon genggam (HP) baik yang dimiliki peserta UN maupun para pengawas juga dilarang dibawa kedalam ruangan saat UN berlangsung.
Selain itu kata Masri, yang membuat pelaksanaan UN tahun ini berbeda yakni soal yang telah dikerjakan para siswa peserta UN akan langsung diterima para pengawas dari Provinsi dalam hal ini pengawas dari Perguruan Tinggi, untuk kemudian soal tersebut langsung dibawa menuju provinsi.
"Jadi tidak lagi melalui dinas, kalau dulu kan melalui dinas. Tahun ini pengawas dari Perguruan Tinggi itulah yang langsung membawanya ke Provinsi," tutur Masri.
Masri juga mengimbau kepada para peserta UN untuk mengikuti pelaksanaan dengan persiapan yang matang. Siswa juga diharapkan tidak terprofokasi dengan isu-isu yang sering disebarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mengatakan ada bocoran soal ataupun kunci jawaban.
"Jangan sekali-kali mempercayai itu," tegas Masri.
Kepada orang tua siswa, Masri juga mengimbau untuk selalu memotivasi anaknya untuk selalu memberikan semangat. Karena kata Masri hasil UN tidak semata-mata dijadikan penentuan untuk kelulusan siswa, karena nilai raport dan nilau Ujian Sekolah juga menjadi penentu untuk meluluskan siswa. (LAODE ADNAN IRHAM)
Dibaca 16 kali
KOMENTAR BERITA
Pendidikan
