Foto Armin Baubau Pos, Kadis Dikmudora, Masri saat membawakan sambutan (tengah), didamping Kabid Pra Sekolah, Drs Muh Jusni (Kiri) dan Kabid Bina Program, Sunarto (Kanan)
BAUBAU, Baubaupos.com - Masih banyak warga yang tidak bisa mengenyam pendidikan secara formal. Beberapa penyebabnya karena keterbatasan ekonomi serta pelibatan anak usia sekolah untuk membantu orang tua mencari nafkah, dan masih banyak variabel lainnya.
Untuk mengantisipasinya, Better Approaches to Service Provision Through Increased Capacities in Sulawesi (BASICS) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Baubau menyelenggarakan Training Mutu Kompetensi Pengelola PKBM dan Tutor Kesetaraan Paket A, Paket B dan Buta Aksara, di Hotel Annisa, Rabu (27/6).
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah salah satu solusi untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak putus sekolah agar tetap mengenyam pendidikan yang bergerak pada pendidikan non formal. PKBM akan semakin maksimal jika didukung oleh pemerintah dan lembaga lain yang bergerak di bidang pendidikan.
Dalam sambutan, Kadis Dikmudora, Drs H Masri MSi, menjelaskan anakputus sekolah akan terbantu melalui PKBM. Sehingga diperlukan pengelolaan PKBM yang bagus, serta peran tutor (pengajar) dan penilik (pengawas) yang profesional.
"Pelatihan hari ini bagaimana bisa bersinergi antara pengelola, tutor dan penilik, sehingga PKBM bisa tumbuh dengan baik, dengan itu maka pasti peran-peran PKBM akan berjalan sesuai yang kita harapkan, dan pastinya anak didik juga akan terpacu terus untuk belajar," harap Masri didepan peserta pelatihan yang terdiri dari para pengelola PKBM, para tutor dan penilik.
Terutama bagi tutor, lanjut Masri harus pintar melihat kondisi anak didiknya. Hal ini karena pendidikan nonformal berbeda dengan pendidikan formal. Kalau pendidikan formal dibatasi oleh ruang dan waktu sementara pendidikan nonformal harus melihat kondisi waktu bagi peserta didik dalam belajar.
"Mungkin pagi hari tidak bisa, bisa sore hari, sore hari juga tidak bisa, bisa malam hari, yang jelas ada kesepakatan bagaimana tutor dengan warga belajarnya itu mereka bisa selalu bersama-sama untuk belajar pada waktu-waktu tertentu," jelas Masri.
Koordinator binaan Basics pada Dikmudora Baubau, Drs Jusni mengungkapkan kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan para pengelola PKBM, tutor maupun penilik.
"Ini agar mereka mampu menganalisis mutu dan kompetensi yang mereka jalankan sendiri, terutama itu khususnya mutu pengelola, kedua mutu dan kompetnsi tutor bagaimana mengembangkan mutu padegogik dan adegogik, padegogik itu profesionalisme, adegogiknya itu pembelajaran dilingkungan masyarakat, itu yang paling utama," harap Jusni.
Hal senada juga diungkapkan Koordinator Distrik Fasilitator Basics Kota Baubau, Ir Nasruddin. Dia mengharapkan dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan kapasitas para pengelola PKBM, tutor dan penilik.
"Yang jelas BASICS akan terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti ini, demi untuk meningkatkan pendidikan bagi anak-anak kita yang putus sekolah, agar mereka juga tidak merasa termarginalkan," kata Nasruddin.
Kegiatan akan berlangsung selama dua hari dimulai tanggal 27 dan berakhir 28 Juni. Hari pertama materi yang dibawakan tentang kebijakan Dikmudora Kota Baubau dalam meningkatkan mutu satuan pendidikan non formal dibawakan oleh Sunarto. Kedua pengembangan mutu pengelola PKBM dan kompetensi pengelola PKBM dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan non formal yang dibawakan oleh Drs Muhammad Jusni, materi ketiga penyusunan rencana strategis dan aksi PKBM yang dibawakan oleh Hasrin Spd Mpd.(p3/yhd)
Dibaca 20 kali
KOMENTAR BERITA