Salah seorang siswa penerima beasiswa miskin, Asrayu Lestari mengatakan, pihak sekolah hanya memintanya untuk menunggu transfer Beasiswa sebesar Rp. 720.000 pertahunnya. "Kami hanya dijanji sama kepala sekolah dan guru tata usaha untuk menunggu pencairan dari Bank tempat membuka rekening, tapi sudah empat bulan berjalan belum ada beasiswa yang harus kami terima," ungkapnya.

Beasiswa miskin tahun sebelumnya menurut Asrayu selalu disalurkan tepat waktu dan pencairannya tidak melalui Bank. "Kalau kepala sekolah sebelumnya, kami terima langsung beasiswa dengan menggunakan amplop, tapi kepala sekolah yang sekarang kami disuruh buka tabungan dengan setoran 100 ribu," jelasnya.

Asrayu bersama siswa lainya didampingi orangnya membawa serta 42 buku rekening BRI ke ruangan Mapenda Kanwil Depag Sultra. Namun, ia harus kecewa, sebab pejabat berwenang sedang berada di luar kota.

Ia menambahkan, saat ini beasiswa tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pendaftaran sekolah menengah atas.

Kepala Seksi Ketenagaan dan Kesiswaan Kanwil Depag Sultra, Fahruddin yang dihubungi melalui handphone oleh Humas Depag Sultra, Syaifuddin Mustamin mengatakan, pencairan dana beasiswa miskin agak telat, namun siswa tetap menerima.

"Beasiswa tetap diterima, namun ada keterlambatan sebab bagian keuangan mesti meneliti secara seksama dan mencocokkan nama siswa dengan nomor rekeningnya selanjutnya diproses di KPKN," ujarnya. (qq)

 

 

 

Nama	:
Email	:
komentar	:
Kode Verifikas	: