Kesra / Pendidikan
26 Mei 2011
Diknaspora Rekomendasikan Silabus Diperdakan
 
WAKATOBI, BP - Jaringan Guru Biru (JGB) di Wakatobi bekerja sama TNC/WWF, Yayasan FOCIL Indonesia, dan Canadian International Development Agency serta Lesatari, menggelar Workshop finalisasi Mulok kurikulum Kelautan Wakatobi sebagai bentuk menyatukan persepsi guru Mulok Kelautan untuk pendidikan lebih baik.

Plth Kadis Diknaspora Kabupaten Wakatobi, Drs H Masiudin dalam sambutannya mengatakan, ia sangat mengapresiasi Workshop Finalisasi Kurikulum Mulok tersebut. Bahkan secepatnya pihak Diknaspora akan siap merekomendasikan silabus sebagai bahan ajar siswa SD, SMP, SMA dan sederajatnya, hingga Pemda dan DPRD dapat membuatkan Perdanya, jika bahan ajar tersebut telah dirampungkan dalam kegiatan tersebut. Dan kemudian, dapat diimplementasikan ke sekolah-sekolah di Wakatobi.
“Berbagai cara dilakukan pemerintah daerah untuk mengangkat potensi budayanya. Salah satunya dengan membangun kembali kurikulum untuk mata pelajaran muatan lokal (mulok) sebagai salah satu pendidikan yang
dianggap mampu mengangkat potensi tersebut. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan saya sangat mendukung penyusunan bahanajar berbasis kurikulum kelautan. Ini sesuai dengan karakteristik dan
potensi budaya di Wakatobi,” ujarnya.
Alasannya, Lanjut Masiudin, sebagai bentuk kebijakan pemerintah (goverment policy) dalam dunia pendidikan baik ditingkat pusat maupun di daerah guna mengangkat potensi keberagaman budaya sesuai karakteristik setiap daerah. Dalam hal itu pemerintah menginstruksikan pada daerah untuk menggali potensi budaya tersebut dan pemberdayaannya.
Ditambahkannya, jika silabus muatan lokal kelautan telah rampung dan diimplementasikan kepada siswa mulai dari SD hingga SMA, yakni dengan penanaman sejak dini pengetahuan tentang budaya kelautan, maka akan
mengurangi permasalahan lingkungan hidup. Lingkungan sosial dan ekonomi kedepan.
Ketua Jaringan Guru Biru Wakatobi, Usri Masidi, usai kegiatan tersebut mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk merampungkan Standar kompentensi (SK), Kompetensi Dasar (SD) dan Indikator Mulok kelautan Wakatobi tingkat SD hingga SMA. Kemudian memperbaiki bahan ajar dan lembaran kegiatan siswa yang relatif lebih baik. Selanjutnya menyusun draft surat keputusan (SK) Bupati Wakatobi tentang pengesahan Mulok Kelautan sebagai Mulok wajib tingkat SD-SMA dan pengyesahan kurikulumnya. Terakhir mensosialisasikan peluang sertifikasi guru Mulok.
“Kami berharap setelah rampung silabus ini sebagai bahan ajar siswa, pemda dan DPRD Wakatobi dapat merekomendasikan dan membuatkan perdanya, sehingga dapat diimplementasikan sebaik-baiknya kepada
siswa,” tutupnya. (rin/her)
 
Share |
 
Dibaca 179 kali
 
KOMENTAR BERITA
     
Nama :
Email :
komentar :
   

 

 
 
 
    Isu Mutasi PNS Kembali Meresahkan     Mansur Putu Bantah Tak Berpihak Pada Karyawan PT WDR     Warga Lipu Bakar Lahan Bandara     Bandara Didemo, 2 Pesawat Urung Mendarat     La Biru: Tidak Benar Kertas Suara Dicoblos Duluan     Lagi, Pemkot Baubau Bungkam Soal Gaji 13     Hari Kedua Bulan Ramadhan PNS Malas Ngantor     Jalan Kulisusu - Kulisusu Barat Rusak Berat     Tiga Pimpinan DPRD Absen     Perhitungan Quick Count AYO Menang Satu Putaran     HASIL PEROLEHAN SUARA QUIC COUNT JSI     Karyawan PT WDR Mogok     Ishak Zuhur Geram, DPRDMandek Bahas ProyekBermasalah     KPU Baubau Ajukan Anggaran Pilwali Rp 12 M     Program Pemkab Wakatobi Lima TahunTerakhir Tidak Optimal