PESTA pernikahan, sunatan, dan acara kematian di Kota Baubau masih sering dilaksanakan di tengah jalan, bahkan di jalan raya bebas hambatan sekalipun. Ini adalah kebiasaan yang sudah menjadi tradisi yang sepertinya sukar diminimalisir.
Pernikahan atau sunatan sebetulnya adalah pesta keluarga yang melibatkan banyak tamu undangan, makanya membutuhkan ruang yang luas. Rata-rata rumah warga Kota Baubau tidak memiliki halaman yang luas. Inilah alasan seringnya menggunakan badan jalan sebagai tempat pesta.
Kadang kala kita harus bermanufer berputar melalui jalan lain karena jalan yang hendak kita lewati sudah dipalang bambu, kursi, atau batu. Kebanyakan pesta pernikahan yang digelar di jalanan, sisanya kedukaan dan pesta lainnya.
Ini adalah sebuah kebiasaan untuk kepentingan golongan yang sebetulnya sangat mengganggu mayoritas pengguna jalan. Mau tidak mau, harus menerima dihalangi perjalanan karena diskak mat harus melewati jalur lain.
Tradisi yang ini masih bertahan, sedangkan gaya berpacaran anak muda yang sudah menyimpang dibiarkan begitu saja. Ini sekedar membandingkan antara tradisi menyelenggarakan pesta dan tradisi berpacaran.
Hasil bincang-bincang saya dengan banyak Warga Kota Baubau, tidak sedikit yang kesal dan merasa terganggu dengan penyelenggaraan pesta di badan jalan. Termasuk saya kerap harus berputar mengambil jalur lain karena ada pesta, ditambah misalnya siang bolong yang sangat panas. Lagi-lagi toleransi kepada mereka yang sedang pesta, tetapi toleransi sebaliknya kepada pengguna jalan perlu diperhitungkan.
Baubau sebagai Kota Jasa sudah sangat berkembang dari segi ekonomi, lembaga pendidikan, infrastruktur, dan mobilitas masyarakatnya yang sibuk. Infrastruktur tempat menyelenggarakan pesta bukannya tidak ada di Kota Baubau. Hanya persoalan kebiasaan agar rumah penyelenggara hajatan bisa diketahui oleh para undangan saja. Makanya masih banyak yang tidak melirik gedung untuk menggelar resepsi perjamuan.
Sebut saja Gedung Maedani (Milik Pemkot Baubau), Aula MAN Baubau, Gedung Pancasila, Aula Kemitraan Polres Baubau, bahkan Umna Plaza pun menyediakan tempat pesta dengan kapasitas besar dan kecil. Lima pesta sekaligus bisa dilaksanakan di Umna Plaza tergantung kemampuan mau di lantai mana dan kapasitas bagaimana.
Gedung-gedung untuk melaksanakan pesta di Kota Baubau memang belum ada yang milik pribadi atau pengusaha aula. Tapi sudah cukup representatif untuk menyelenggarakan pesta agar tidak mengkapling badan jalan dan mengganggu pengguna jalan lainnya.
Di daerah lain di Kota-kota besar di Indonesia sebetulnya masih ada yang menyelenggarakan pesta memakai badan jalan. Tetapi tidak sesering di Kota Baubau. Di kota lain, pesta yang bukan digelar di gedung hanya dilaksanakan di lorong-lorong. Berbeda dengan Kota Baubau, bahkan jalan utama seperti Jalan Betoambari dan Jln Anoa kerap dipakai untuk pesta.(**)
Dibaca 371 kali
KOMENTAR BERITA
09:11/20-11-12
pemuda_buton
mas.. tidak semua masyarakat punya duit untuk menyelenggarakan acara di gedung. tahu tidak mas. untuk acara di gedung harus sedia minimal 75 sampai 80 juta. masyarakat di baubau ini masih tergolong masyarakat ekonomi kebawah. hanya beberapa saja yang ekonomi ke atas. belum harus urus biaya gedung, catering, dan lain-lain. sedangkan kalau di jalan, dan tidak semua badan jalan d gunakan, hanya menggunakan biaya kecil dan sesuai dengan ukuran kantung masyarakat sini.
22:11/24-11-12
Miana Wolio
Saya setuju dengan pemuda buton!
23:11/27-11-12
pemudi_buton
yang menyelenggarakan pesta semua punya duit. bikin pesta di gedung klu cuma gedung bayarnya 3,5 jt gak ganggu orang lewat. Pesta di rumah juga puluhan juta sama za, yg mahal makanannya. saya sepkat hilangkan za tuh pesta di jalan ganggu org banyak za
22:12/17-12-12
gadis buton
apa kematian atau sunatan harus pakai gedung maedani?
18:12/24-12-12
pemudi buton
klu pesta sunatan bisa di maedani atau pake halaman rumah za atau pake setengah za. tapi ni pake semua jalan kayak jalan nenek moyang. Tuh di wameo minggu lalu bagus acara kematian pake setengah jalan za
02:01/14-01-13
PREDIKSI HONGKONGPOOLS.COM
Semua benar dgn alasan2nya.Namun anda sadari jalan itu milik siapa dulunya kan milik mereka juga yg hanya sj diberi ke pemerintah untuk buat jalan anda2 ini. tp kalau g ada duitnya pas2n,g cukup sewa gedung dll,lalu kemana? nah gitu. kenapa sih hanya mutar dikit g rela,lagian g jalan kaki? inilah pergedseran nilai kapitalis...aku benci kalian tuw..kalau aku dekat kalian aku rotan kalian biar rasa! Busyet!
22:02/01-02-13
pemudi buton
bodo kamu ini hongkong. itu jalan milik orang banyak. dulu milik sultan dan milik tuhan. untuk kepentingan pribadi ya pake halaman saja n setengah halaman. iya toooo kita hidup di kota ini gak mau persulit diri. bodo kamu hongkong
03:02/04-02-13
pemuda_buton
pada dasarnya pemudi buton orang kaya yang tidak memiliki nilai keprimanusiaan.. hanya mau pikirkan dirinya sendiri. capek deh bicara sama orang kaya. kita orang miskin ini pasti juga kala.. saya dukung kamu PREDIKSI HONGKONGPOOLS.COM........
19:02/24-02-13
pemudi buton
bodo lagi ini pemuda buton. coba sebut namamu supaya orang tau muka ongolmu. intinya pake setengah jalan saja ongol
13:03/19-03-13
abu amin
apalgi mksudx ini,, mw promosikan gedung2 milik pemerintah twpun swsta yg mahal tu,,tw ap mksudnya ni????? z sepakt dengan @prediksi hongkong,,itu kan tanahx mrk jg masa biar sunatan harus di maedani,, hmmmmmmmmmmmmmmm
13:03/19-03-13
rahmat
skali2 rumahx penulis dpindahkn d dpan jln umum dlu,, apa dy mw sewa maedani untuk acra sunatan...hmmmmmmmmmmm promosi#
08:04/05-04-13
Yuhandri Hardiman
Semuanya benar lah. Ini berdasarkan fakta dan hasil survei baubau pos pada 400 responden secara acak. Pengguna jalan merasa terganggu dengan pesta yang menghabiskan seluruh jalan. Katanya boleh lah kalau setengah, artinya disisakan separuh jalan untuk orang lain melintas. tq semoga bermanfaat, ini hanyalah sebuah forum diskusi, pada akhirnya, baik dan buruknya kita semua yg akan merasakan. tq, sy Pimpred Baubau Pos
08:04/05-04-13
Yuhandri Hardiman
Persoalan gedung, itu alternatif terakhir. Pakai za kintal sendiri tapi setengah jalan. Ini juga bukan menurut saya, tetapi hasil survei responden 400 secara acak