Feature
16 Nopember 2012
Sulitnya Pakai HP Dari Perumahan Palagimata
CATATAN: YUHANDRI HARDIMAN/Pemred Baubau Pos
Pemukiman ini memiliki peran positif untuk meramaikan Palagimata sebagai kawasan pemukiman baru. Menanjak sedikit ke atasnya, anda akan kaget kalau sudah ada lagi beberapa perumahan yang baru dibangun dan siap huni.
Didukung fasilitas jalan yang teraspal mulus menghubungkan RUSD Baubau, Kantor Walikota, Perumahan Palagimata, Simpang Lima, Gua Lakasa, hingga Jalan Poros Baubau Batauga.
Satu kesyukuran, kompleks perumahan NSSD Palagimata aman dan sangat tenang jauh dari hiruk pikuk (sangat tepat untuk dipilih sebagai tempat menenangkan diri). Sekitar 150 unit semuanya sudah berpenghuni, lengkap dengan fasilitas jalan di setiap blok, serta jaringan listrik dan air PAM.
Hanya saja, setiap penghuni harus menyediakan bak atau tandon untuk menampung air agar tidak kesulitan air. Sebab Perumahan NSSD Palagimata hanya mendapat jatah aliran air PDAM setiap hari Senin. Jadwalnya pun tidak menentu, sebab kadang kala tidak mengalir sama sekali. Jika mengalir tidak ada jam paten yang menjadi acuan. Bisa jam 9 pagi, bisa siang, bisa sore, atau pernah malam baru mengalir.
Makanya, sudah menjadi hal biasa jika setiap hari itu pasti ada warga yang memesan air tangki. Alhamdulillah sudah dua minggu ini air PDAM sudah mengalir sesuai jadwal. Persoalan yang paling membuat tengkorak kepala retak-retak adalah sulitnya jaringan telepon seluler. Setiap hari jika ingin berkomunikasi jernih melalui telepon seluler dengan operator Indosat atau Telkomsel, harus berlari ke tengah jalan, atau cari tempat yang agak tinggi seperti gundukan, panjat pohon, atau panjat lemari.
Situasi seperti ini sudah hampir dua tahun dilakukan oleh penghuni perumahan Palagimata. Keadaan ini menantang kreativitas saya untuk memperoleh jaringan telepon seluler yang jernih. Langkah pertama adalah selalu meletakkan hp di atas lemari atau rak. Kelemahannya adalah harus siap bolak-balik jika pesan singkat (SMS) datang silih berganti, HP harus di loudspeaker jika ingin berkomunikasi namun dengan suara kresek. Kondisi ini kadang memunculkan kesalah pahaman karena harus berteriak jika berbicara.
Langkah terbaru yang saya lakukan yakni mengganti HP dengan HP yang memiliki antena external. Namun setelah diuji, keadaannya tetap saja miskin signal dan ritual panjat lemari dan kursi masih tetap harus dilakukan. Keadaan ini memaksa otak untuk terus berpikir. Langkah yang baru saja saya pikirkan adalah membeli antena external yang bisa dipasang menggunakan tiang. Namun saya yakin tetap tidak akan instan dan sebebas menggunakan HP di dalam kota. Yang kedua saya berpikir untuk mencukur semua bukit yang mengelilingi perumahan. Sebab letak perumahan di bawah beberapa bukit yang menghalangi signal yang datang dari Kota Baubau. Tapi ini tidak mungkin saya lakukan, sebab untuk mencukur bukit banyak hal yang diperhitungkan, dan saya bukan orang kaya yang bisa melakukan itu.
Hal lain yang saya pikirkan yaitu ingin membeli signal. Tapi di mana kira-kira yang menjual signal Indosat dan Telkomsel agar warga perumahan Palagimata bisa menggunakan HP secara normal. Harapan saya agar operator seluler sepert Indosat dan Telkomsel agar membantu memikirkan bagaimana caranya agar perumahan Palagimata tidak sulit berkomunikasi melalui HP.
Di perumahan palagimata, hanya operator XL yang signalnya bagus. Tapi saya juga masih ingin menggunakan Indosat dan AS.(**)
Didukung fasilitas jalan yang teraspal mulus menghubungkan RUSD Baubau, Kantor Walikota, Perumahan Palagimata, Simpang Lima, Gua Lakasa, hingga Jalan Poros Baubau Batauga.
Satu kesyukuran, kompleks perumahan NSSD Palagimata aman dan sangat tenang jauh dari hiruk pikuk (sangat tepat untuk dipilih sebagai tempat menenangkan diri). Sekitar 150 unit semuanya sudah berpenghuni, lengkap dengan fasilitas jalan di setiap blok, serta jaringan listrik dan air PAM.
Hanya saja, setiap penghuni harus menyediakan bak atau tandon untuk menampung air agar tidak kesulitan air. Sebab Perumahan NSSD Palagimata hanya mendapat jatah aliran air PDAM setiap hari Senin. Jadwalnya pun tidak menentu, sebab kadang kala tidak mengalir sama sekali. Jika mengalir tidak ada jam paten yang menjadi acuan. Bisa jam 9 pagi, bisa siang, bisa sore, atau pernah malam baru mengalir.
Makanya, sudah menjadi hal biasa jika setiap hari itu pasti ada warga yang memesan air tangki. Alhamdulillah sudah dua minggu ini air PDAM sudah mengalir sesuai jadwal. Persoalan yang paling membuat tengkorak kepala retak-retak adalah sulitnya jaringan telepon seluler. Setiap hari jika ingin berkomunikasi jernih melalui telepon seluler dengan operator Indosat atau Telkomsel, harus berlari ke tengah jalan, atau cari tempat yang agak tinggi seperti gundukan, panjat pohon, atau panjat lemari.
Situasi seperti ini sudah hampir dua tahun dilakukan oleh penghuni perumahan Palagimata. Keadaan ini menantang kreativitas saya untuk memperoleh jaringan telepon seluler yang jernih. Langkah pertama adalah selalu meletakkan hp di atas lemari atau rak. Kelemahannya adalah harus siap bolak-balik jika pesan singkat (SMS) datang silih berganti, HP harus di loudspeaker jika ingin berkomunikasi namun dengan suara kresek. Kondisi ini kadang memunculkan kesalah pahaman karena harus berteriak jika berbicara.
Langkah terbaru yang saya lakukan yakni mengganti HP dengan HP yang memiliki antena external. Namun setelah diuji, keadaannya tetap saja miskin signal dan ritual panjat lemari dan kursi masih tetap harus dilakukan. Keadaan ini memaksa otak untuk terus berpikir. Langkah yang baru saja saya pikirkan adalah membeli antena external yang bisa dipasang menggunakan tiang. Namun saya yakin tetap tidak akan instan dan sebebas menggunakan HP di dalam kota. Yang kedua saya berpikir untuk mencukur semua bukit yang mengelilingi perumahan. Sebab letak perumahan di bawah beberapa bukit yang menghalangi signal yang datang dari Kota Baubau. Tapi ini tidak mungkin saya lakukan, sebab untuk mencukur bukit banyak hal yang diperhitungkan, dan saya bukan orang kaya yang bisa melakukan itu.
Hal lain yang saya pikirkan yaitu ingin membeli signal. Tapi di mana kira-kira yang menjual signal Indosat dan Telkomsel agar warga perumahan Palagimata bisa menggunakan HP secara normal. Harapan saya agar operator seluler sepert Indosat dan Telkomsel agar membantu memikirkan bagaimana caranya agar perumahan Palagimata tidak sulit berkomunikasi melalui HP.
Di perumahan palagimata, hanya operator XL yang signalnya bagus. Tapi saya juga masih ingin menggunakan Indosat dan AS.(**)
Dibaca 243 kali
KOMENTAR BERITA
10:04/15-04-13
iman
super skali.
Feature
