Feature
12 September 2012
Pembuat Bata Merah Butuh Perhatian Pemerintah
La Ode Adnan Irham
 
Komang Sulandri Sedang Melakukan Aktifitasnya Sehari-hari Sebagai Pembuat Batu Bata Merah, La Ode Adnan Irham
BAUBAU, Baubaupos.com - Sejumlah pembuat batu bata merah di Kelurahan Ngkaringkari, Kecamatan Bungi, Kota Baubau butuh perhatian pemerintah setempat. Pasalnya beberapa dari mereka mengaku belum pernah mendapatkan bantuan sepeserpun dari pemerintah mengurangi beban mereka.

Komang Sulandri, salah satu pembuat batu bata merah mengatakan sejak dirinya pindah dari daerahnya dan menetap di Kota Baubau, hingga kini belum pernah mendapatkan sentuhan langsung dari pemerintah. Ibu dua anak ini hanya menggantungkan hidupnya dari membuat batu bata merah yang bahkan lahan yang ia gunakan bukan miliknya.

"Ini tempat punya orang, saya hanya buat saja, kalau hasil kita bagi tiga sama pemilik," tuturnya.

Dengan dibantu dua orang anaknya yang belum bersekolah. Dalam satu hari Komang dapat menyelesaikan mencetak 1000 buah bata merah. Itupun belum akan langsung dijual, melainkan harus melalui beberapa tahapan dan proses yang memakan waktu berhari-hari.

Ditemui di lokasi pembuatan bata merah, Minggu (9/9) tak jauh dari bendungan Ngkari-ngkari, Komang yang saat itu sendang melakukan proses awal yaitu mencangkul tanah liat untuk kemudian dibuat selembek mungkin dengan dicampur air yang memang saat itu harus dipakai dengan hemat karena sedang kemarau.

Sambil mencangkul tanah dan diaduk menyerupai adonan. Setelah dirasa lembek, tanah liat tersebut kemudian dimasukkan kedalam cetakan yang telah disapkan diatas tanah yang rata untuk kemudian dibentuk.

Selesai mencetak, bata merah harus terlebih dahulu dijemur dipanas matahari yang menyengat selama kurang lebih dua hari sambil berharap tidak turun hujan. Setelah proses penjemuran selesai tinggal melanjutkan ke proses pembakaran.

Proses selanjutnya bata merah disusun menyerupai piramida untuk kemudian dibakar selama tiga hari. Belum sampai disitu, bata tersebut masih harus didinginkan selama satu minggu untuk kemudian siap jual.

Meskipun dengan kerja keras itu, Komang tak pernah menyesal ataupun mengeluh. Menurutnya yang terpenting adalah dapat membuat kedua anaknya tidak kelaparan. Pasalnya setelah suaminya meninggal Komang harus bersusah payah menghidupi kedua putranya itu. (*)
 
Share |
 
Dibaca 136 kali
 
KOMENTAR BERITA
     
Nama :
Email :
komentar :
Kode Verifikas :
   
   

 

 
 
 
                                                                                                         Kepala Dinkes Resmikan Posmaldes Katobengke     BKKBN Kota Baubau Kekurangan Mentor Sebaya PIK KRR     Remaja Zaman Sekarang Salah Mengartikan Cinta     Gara-gara SMS, Seorang Pemuda Dikeroyok di Palagimata     Bombana Lampaui Sasaran Pemasangan Kontrasepsi KB      Alamat Redaksi, JL Yos Soedarso, Kota Baubau Sultra. Lantai II Umna Plaza. BERLANGGANAN/IKLAN .::. Tlp. 0402-282115 - HP - 0815-24-805731 Kirim SMS(BERLANGGANAN (SPASI) NAMA (SPASI) ALAMAT JELAS.