Feature
26 Januari 2011
Pengakuan, Ketua Pansus CPNSD Butur "Tidak Main Mata"
ILHAM, Buton Utara
 
ISTIMEWA
Pansus CPNS Butur yang melakukan penyelidikan harus terbang ke Jakarta dan ke Bali. Rupanya melahirkan kecurigaan, isu beredar bahwa beberapa orang anggota Pansus pernah bertemu mantan Kepala BKD Butur La Ombe di Jakarta. Pertemuan itulah yang menyebabkan penilaian terhadap Pansus 'miring'.

Isu itu tidak dibantah Ketua Pansus CPNSD Butur, La Ode Arfan karena benar. Dia bersama Sujono salah satu anggota Pansus pernah bertemu La Ombe di salah satu hotel di Jakarta. "Namun pertemuan kami dengan La Ombe bukan untuk melakukan 'main mata'," katanya.

"Melainkan untuk meminta dokumen terkait surat usulan Bupati Butur ke Menpan terkait pengalihan formasi sejumlah jurusan dan surat balasan persetujuan Menpan terkait pengalihan formasi tersebut," jelasnya lagi.

Pertemuan dengan La Ombe terjadi di Bandara Haluoleo Kendari. Saat itu, Arfan meminta kepada La Ombe mengenai dokumen pengalihan formasi. Hanya saja La Ombe belum mau memberikan. Katanya, nanti di Jakarta. "Kita ketemu pak La Ombe di Bandara Haluoleo. Hanya saja saat itu La Ombe tidak mau kasi dokumen usulan bupati mengenai pengalihan dan jawaban Menpan, kecuali di Jakarta" cerita Arfan.

Mendengar pernyataan La Ombe itu, Arfan tidak memaksa. Sehingga setelah tiba di Jakarta, keesokan harinya mereka langsung menelpon dan mencari keberadaan La Ombe. Saat itu La Ombe beberapa kali mengganti alamat keberadaannya, entah alasan apa. Jelasnya, La Ombe 2 kali memberikan alamat yang salah. Sampai akhirnya alamat yang ketiga barulah mereka bertemu.

"Kita baku cari di Jakarta, pertama dia bilang di perwakilan di Sumenep, kedua di Jakarta nanti terakhir dia bilang di Hotel Labu, baru kita ketemu. Saat itu dia tanya dengan siapa temanmu, saya bilang dengan Sujono. Mungkin dia takut makanya dia sempat larikan kita. Tapi saat itu kita bertemu bukan empat mata tapi enam mata. Saat itu kita hanya meminta dokumen itu," kisahnya.

Kerja Pansus belum selesai dan mesti harus diperpanjang. Apalagi beberapa temuan Pansus masih harus diklarifikasi dan dikonfrontir dengan pengakuan La Ombe nanti. Utamanya menyangkut jurusan yang memiliki pendaftar namun dialihkan. Selain itu, ada juga masalah kode jabatan yang error pada jurusan SMA sehingga pengumuman seleksi CPNSD dilakukan bertahap.

Bukan hanya itu, rupanya Arfan menyadari kalau di internal Pansus sendiri sering terjadi perbedaan pendapat. Bahkan informasi penting yang akan dikejar Pansus ke sejumlah orang yang akan diperiksa, seringkali bocor. Sehingga dugaan yang muncul bahwa kebocoran itu karena ulah orang di internal Pansus itu sendiri. "Kadang sudah bocor apa yang mau kita tanyakan kepada orang-orang yang kita periksa," bebernya.(**)
 
 
Dibaca 15 kali
 
KOMENTAR BERITA
     
Nama :
Email :
komentar :
   

 

 
 
 
    Ketua Yayasan dan Plt Ketua STAI Dipaksa Tinggalkan Kampus      Pajak Kendaraan Kota Baubau Rp 14 M     Potret Kehidupan Warga Sekitar Pembangunan Kotamara     10 Awak Kapal Milik H.Alida yang Hilang Belum Dapat Santunan     Dikira Pagere-gere, Pemuda Waha Nyaris Dibunuh     Sosialisasi Hugua-Arhawi Dilakukan Setelah Musrembang     Rencana Pembongkaran Lapak Milik Pedagang Menuai Konflik     Siswa SMKN 1 Terlibat Puluhan Kasus Pencurian     Pemilukada dan Kesadaran Berdemokrasi     Rem Blong, Mobil Tabrak Tiang Listrik     Wakil Bupati Butur Tangkap Pencuri Kayu     Tahapan Pemilukada Buton Terlambat     Konsep Bungaku Dituding Mengada-ada     Kerjasama Korsel - Pemkot Baubau Tak Terganggu Ancaman Perang     Indonesia vs Malaysia di Internet