Buton Raya / Wakatobi
23 Agustus 2011
Pagelaran Seni SWB Sepi Pengunjung
Para Sailer Kurang Berminat, Para Wartawan Harus Beli Tiket
 
WAKATOBI, BP – Malam pertama pagelaran Seni dan Budaya dalam rangka Sail Wakatobi – Belitong (SWB) yang dihelat di gedung Darma Wanita Wangiwangi, Minggu (21/8) sepi dari pengunjung. Baik itu masyarakat lokal maupun partisipan SWB (sailer, red).

Pagelaran Seni dan Budaya masyarakat wakatobi yang menurut rencana akan berlangsung hingga (27/8) tersebut, seyogyanya dipertontokan kepada para sailer. Namun, hingga pukul 23.00 Wita, tidak ada satu orangpun sailer yang hadir di dalam gedung tempat pelaksanaan pagelaran.

Dalam pagelaran yang tidak dihadiri satu orangpun para sailer tersebut, panitia juga memberlakukan tiket masuk ke dalam gedung. Dan tidak tanggung-tanggung pihak panitia memasang harga tiket antara Rp20 ribu, Rp 75 ribu dan Rp 100 ribu. Sehingga, masyarakat biasapun enggan masuk ke dalam gedung karena mahalnya harga tiket yang diberlakukan pihak panitia.

Amatan Baubau Pos, karena pihak panitia memberlakukan tiket masuk gedung yang sangat mahal, membuat suasana diluar gedung tampak sangat sepi dari pengunjung. Di luar gedung hanya tampak satu dua orang pasangan anak muda yang duduk asyik bercengkrama antara sesama mereka karena tidak mampu membeli tiket masuk.

Dan lebih ironisnya, wartawan yang ingin mencoba masuk untuk melakukan liputan, tidak diperkenankan karena harus membeli tiket terlebih dahulu yang harganya antara Rp 20 – 100 ribu. “Kalau mau masuk meliput harus membeli tiket dulu. Wakatobi TV saja yang merupakan TV Pemerintah sudah beli tiket apalagi yang lain,” ujar salah seorang panitia yang duduk di depan pintu dan dipertegas lagi salah seorang oknum pengamanan Polisi Pamong Praja (Pol PP) kepada wartawan Bauabu Pos dan TV Lokal Sikma yang ingin melakukan liputan.

Karena wartawan media cetak dan TV Lokal tidak membawa uang tunai, maka memilih untuk melakukan pengintaian dari luar gedung ke dalam melalui kaca jendela. Tampak jejeran kursi dari depan hingga barisan ketiga ke belakang, tidak ada satupun kursi yang terisi. Yang tampak hanya orang tua atau crew tari-tarian yang duduk di kursi paling belakang. (rin)
 
Share |
 
Dibaca 28 kali
 
KOMENTAR BERITA
     
Nama :
Email :
komentar :
   

 

 
 
 
    PNS Mangkir Bakal Kena Sanksi     BB kayu Hitam Hilang, Kinerja Dishut Butur Dipertanyakan     Alumni SMA Negeri 1 Baubau Angkatan 1995 Harus Solid     Memilih Walikota = Memilih Jodoh     Petugas Pol PP Muna Kecolongan     DPRD Muna Pertanyakan Pembayaran Bonus Atlit dan Pelatih     Wakatobi Dive Resort Pecat Karyawan     Adik Konseptor Pantai Kamali Siap Bertarung di Pilwali Baubau     Ali Mazi Kembali Siap Bertarung Jadi Gubernur Sultra     Ketidakfasihan Dr Ansir Ramai Didiskuskikan di Facebook     Camat Tomia Persatukan Tiga Desa di Shalat Idul Fitri     Buku-Buku di Perpusda Wakatobi Tonjolkan Pribadi Penulis     RSUD Siapkan Dokter Spesialis Antar Waktu     Ziarah Kubur Agenda Utama     Tim Sar Siaga di Pantai Nirwana