Tokoh/Profil
03 Nopember 2011
Sjafei Kahar Menuju Bupati Buton tahun 2001
 
SIAPA yang tidak mengenal tokoh pemekaran Buton Laode Muhammad Sjafei Kahar. Pria kelahiran Wajo, Kota Baubau (Dulu Buton-red) 24 April 1951, ternyata sejak masih dibangku SMA sudah punya cita-cita berbuat baik untuk masyarakat. Tak disangka, cita-cita Sjafei Kahar diuji ketika Bapak pemekaran Buton itu ditakdirkan untuk menjabat Bupati Buton selama dua periode (2001-2011)

Sebelum menjadi Bupati Buton, Sjafei Kahar memulai karirnya dipemerintahan daerah sebagai petugas lapangan di Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dia mulai bertugas di Kabupaten Buton tepatnya di Kecamamatan Batauga (1972-1976). Kemudian Sjafei Kahar dipindahkan ke Kecamatan Rumbia hingga tahun 1978. "Waktu itu status saya masih tenaga honorer," ucapnya datar.

Setelah tujuh tahun mengabdi sebagai tenaga honorer, tahun 1979 Sjafei Kahar di Pindahkan ke Kendari dan langsung diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD). Pada tahun yang sama, Sjafei Kahar langsung memutuskan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang diploma dua (D2) pada jurusan Pertanian Haluoleo Kendari dan menyelesaikan sarjana muda tahun 1983 serta integrasi ke jenjang strata satu (S1) tahun 1986.

Usai menempuh pendidikan S1, Putra pasangan Laode Abdul Kahar dan Waode Zulia itu langsung didaulat memangku jabatan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton hingga tahun 1996. Bekal 16 tahun didunia pertanian inilah nantinya yang akan menentukan pola pikir dan pola tindak Sjafei Kahar dalam mengelola pemerintahan di Buton selama dua periode. Itu belum dihitung ketika putra tertua Laode Abdul Kahar itu selama lima tahun (1996-2001-red) bekerja sebagai sekertaris Pembina harian Bina tani.


"Selama di Dinas Pertanian saya terbiasa melayani masyarakat kecil, mengurus petani, rakyat miskin. Kalau saya kelapangan melakukan pembinaan kepada masyarakat tani, selalu saya mengupayakan sendiri biaya perjalanan, kenderaan, termasuk bekal selama di lapangan. Saya senang bermalam di lapangan bersama petugas lapangan. Dari latar belakang membina rakyat kecil itu menjadi modal dasar saya ketika menjadi Buton. Maka komitmen saya adalah konsisten menyiapkan APBD untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya lugas.


Dimasa Gubernur Sultra Laode Kaimuddin, LM Sjafei Kahar lalu dimutasi ke Kendari dan diberi tanggungjawab baru yaitu beliu diposisikan sebagai wakil kepala dinas Kelautan Provinsi Sultra (Maret 2001). Dia mengakhir karirnya di pemerintahan daerah setelah memutuskan untuk ikut menjadi bakal calon Bupati Buton dan berkat kehendak allah, 7 Oktober 2001 Syafei Kahar dilantik jadi Bupati Buton pertama yang backgroundnya dari sipil.

Dimasa Mahasiswa, Sjafei Kahar sebebarnya tidak terlalu banyak terlibat dengan organisasi kemhasiswaan. Pria yang gemar olahraga renang itu rupanya senang mengamati prilaku aktivis mahasiswa masa itu. Malah dia mengaku, pola pikirnya terbentuk semasa dia masih dibangku SMA yang tergabung dalam kelompok dakwah atau aktifis FPI. "Tapi karena sudah berkeluarga dan punya anak, lalu saya memutuskan untuk berkarir di Pemerintahan daerah," tuturnya. Alumni SMA Negeri Baubau (sekarang SMA Negeri 1 Baubau-red) bahkan mendirikan pondok pengajian. Selama tiga tahun, bersama pondok pengajian itu, Sjafei Kahar membina anak-anak mulai tingkat SD sampai SMA (1968-1971).

Sedangkan dunia politik mulai dikenalnya sejak tahun 1989, yaitu ketika Sjafei Kahar terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Buton yang dijabatnya hingga tahun 1992. Dari situlah kalangan politisi mengenal sosoknya yang bersih dan telaten bekerja. Sehingga tahun 1992 Sjafei Kahar memberanikan diri terjun ke dunia politik dan langsung dipilih sebagai Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Buton hingga tahun 1997. Karir politiknya terus menanjak, yaitu tahun 1997-1998 kembali Sjafei Kahar diserahi tanggungjawab baru yaitu sebagai kepala Biro tani dan nelayan Golkar Sultra. Masa itu, pegawai negeri sipil belum ada larangan perpartai hingga reformasi tejadi 1999 baru kemudian PNS dilarang berpartai.

Sisi lain yang menarik mengenal cara Sjafei Kahar mengenal dunia politik praktis, yaitu tahun 1996, dia berani mencalonkan diri sebagai balon Bupati Buton meskipun saat itu, kalkulasi politik belum memihak padanya untuk jadi Bupati Buton. "Waktu yang maju jadi calon yaitu Mantan Bupati Buton Kolonel Saidu, Saya sendiri, dan Baiduri Mohram," kenangnya. Namun militer waktu itu masih sangat kuat dan atas saran dari gubernur Sultra, dia akhirnya memutuskan untuk mendukung Pak Saidu. "Saya konsultasi dengan teman-teman dan menyampaikan kepada suadara-saudaraku di DPRD agar memberikan suaranya kepada Pak Saidu. Saya tetap maju jadi calon, namun suara saya tidak ada, sedangkan pak Baiduri beda tiga suara dengan Pak Saidu," tuturnya.

Menarik untuk disimak, bahwa Sjafei Kahar masuk dunia politik tidak langsung berambisi kepuncak. Tapi dia berusaha mempelajari konstalasi politik yang ada, untuk kemudian dijadikan bekal untuk masa politik selanjutnya. Katanya, peristiwa yang sama, Sipil lawan Militer terjadi Banyu Asing, saat itu Sipil menang, namun pada akhirnya Pemilihan di Batalkan. "Saat itu saya sudah membaca peristiwa itu, kalau dipaksakan akan terjadi juga di Buton, maka saya memilih untuk belajar saja," terangnya.

Pengalaman pertama jadi Calon Bupati tahun 1996 bisa dikatakan mulai mematangkan langkah Sjafei Kahar untuk terus mengembangkan karir politiknya di Golkar. Seiring dengan perjalanan waktu dan tuntutan masyarakat indonesia yang ingin perubahan, maka tahun 1998-1999 lahirlah reformasi. Salah satu isu penting era reformasi adalah dibukanya pintu pemekaran daerah. "Disitulah saya lihat bahwa Buton yang begitu luas dan tertinggal harus dimekarkan. Hanya dengan momen pemekaran itu rakyat Buton bisa sejahtera. Saya lihat di jawa dan di Makassar wilayahnya kecil-kecil sehingga mudah dibangun. Itulah pemikiran saya. Tapi untuk mewujudkan itu maka saya harus berjuang dulu jadi Bupati Buton," katanya.

Maka ketika tahun 2001 ada lamaran dari PPP untuk ikut pencalonan Bupati Buton, Sjafei langsung menerima. PPP waktu itu di DPRD Buton memiliki enam kursi dan terhitung satu fraksi sehingga diperbolehkan mengusulkan bakal calon. Sedangkan Golkar memiliki 20 kursi dari 40 kursi yang tersedia, sedangkan sisanya diisi Fraksi PDI dan TNI/Polri. Nama LM Sjafei Kahar rupanya dimata para politisi dan anggota DPRD Buton cukup familiar dan mempunyai trac record yang bagus.

"Sampai ada anggota DPRD yang bilang Sjafei Kahar ini kalau berjanji selalu ditepati. Juga tidak ada catatan buruknya misalnya tidak pernah bermasalah dengan perempuan. Tapi saya sadar tidak mungkin menang dengan enam suara, maka saya putuskan untuk ikut konvesi Golkar yang memiliki 20 kursi. Kalau saya tidak bisa lolos di Golkar ya minimal masuk dua besar," jelasnya. Setelah menempuh seleksi, rupanya Sjafei Kahar berada pada posisi dua besar, mengalahkan Ketua DPRD Golkar Sirajuddin Anda. Sedangkan urutan pertama diduduki Ryha Madi. Karena adanya tekanan yang cukup berat dari internal Golkar, maka suami Hj Waode Salmatia itu memutuskan untuk mundur dari konvensi Golkar dan menyerahkan posisinya kepada Sirajuddin Anda.

Pemilihan Bupati Buton pun akhirnya berjalan. Sjafei Kahar tetap konsisten menggunakan pintu PPP. Namun begitu, dia yakin bakal memenangkan pertarungan karena bekal konvensi Golkar yang sudah memenangkannya pada posisi dua besar, bakal terulang pada pemilihan di DPRD Buton. Hal itu akhirnya terbukti, pada putara pertama, Sjafei Kahar, berdarah Buton-Muna berhasil meraih 14 suara sedangkan Ryha Madi berdarah Wanci dan Jaliman Madi berdarah Wanci, masing-masing meraih 8 suara dan Hayam Wuldi berdarah kalidupa meraih 9 suara.

"Putaran kedua tinggal saya dan Pak Hayam Wuldi yang bertarung dan saya berhasil memenangkan pertarungan dengan meraih 24 suara. Dan akhirnya saya ditetapkan jadi Bupati Buton dari kalangan sipil yang pertama. Saya dilantik tanggal 7 Oktober 2001," tutupnya.(***)
 
Share |
 
Dibaca 1702 kali
 
KOMENTAR BERITA
21:03/16-03-12
La Awang 
prestasinya apa ya buat Buton selama 2 periode??? Jalan ke ps wajo sj hancur..bgmn yg lain....apa yg dibanggakan pak???????
17:03/25-03-12
HAMSIRLAODE  
@La Awang papanpipin@gmail.com : BODOHMUMI KOTIDAK TAHU ATURAN BINA MARGA KO BICARA SEMBARANG ITU JALAN PASARWAJO BUKAN URUSAN PAK SYAFEI TAPI URUSANNYA PROPINSI SEKALI LAGI BOTOLMU ARTINYA BODOH DAN TOLOL
22:05/01-05-12
sar 
jempol buat tokohnya, banyak pelajaran yg dpt d ambil
02:05/06-05-12
La Awang 
@Hamsirlaode..Yang realistis ajalah bos..masa jalan yg hal kecil aja tidak terurus dgn alasan bukan urusannya pak Syafei tp propinsi..seorang Bupati tahulah bos mesti ngapain..10 tahun ngapain aja yak bos???
21:08/16-08-12
Nawir Arifin 
sepakat buat Bung HamsirLaode... Bupati mengajukan proposal buat jalan di Pasar Wajo. Tinggal Gubernurnya saja yang mau ACC ntu proposal or tidak. Gubernur yang punya tanggung jawab untuk daerah yang dipimpinnya bukan hanya KENDARI. Kendari saja tidak punya pelabuhan pelni dibanding Baubau... itu artinya Bupati sudah berusaha tapi GUBERNUR yang pegang kendali... APBD Buton tidak cukup buat jalan yang panjangnya puluhan KM. Konon katanya hindari lobang dapat sumur, hindari sumur dapat jurang... s
18:12/06-12-12
La Umar Aksan 
Gak usahlah ditanggapi komentar2 orang bodoh seperti@La Awang. Kelihatan dari komentarnya.
01:01/14-01-13
baidullah ihsan nadi 
KALIAN INI TDK PERNAH HARGAI ORANG2 TUA. KALIAN PIKIR KALIAN SAJA YANG PINTAR. BISANYA POTALO-TALO,AKHIRNYA TAI HASILNYA.PAK SYFEI ITU ORG TUA,BUKAN LETINGMU YG BARU LAHIR KEMARIN. SADARLAH ADIK2KU,BUDAYA POTALO-TALO ITU NAJIS BATIN. INGAT ITU!!!
17:03/29-03-13
kidOpHDgYWPMpVxuDl 
I have the new Cameo previously I had the orgainil silhouette. I do have a question about cutting vinyl. With my old machine you did not have to use a cutting mat. Even with the larger width vinyl I have to use a mat with the cameo. Do you know if this wider cut requires you to use the cutting mat with vinyl as well as other media??
12:03/30-03-13
oZqokkrxLKcbYtcty 
QjZf4w <a href="http://qsnipvhsmmni.com/">qsnipvhsmmni</a>
03:04/01-04-13
oxigRGVnvB 
N97bpz <a href="http://rewqsddeeavd.com/">rewqsddeeavd</a>
09:04/01-04-13
zJxevHaGhDouJzD 
XeiedE , [url=http://kgvqlygqhqrr.com/]kgvqlygqhqrr[/url], [link=http://efmzsmxbiten.com/]efmzsmxbiten[/link], http://umdiupmszppb.com/
21:06/22-06-13
LA FARID 
prestasinya apa ya????korupsinya gede ya mgkn..pembangunan apa yg dibangun??????haha... banyak warga miskin kok..dari dulu kabupaten buton cuma gitu2 aJA..tidak ada perkembangan..malah mundur sejak dipimpin mantan bupati ini..
11:11/19-11-13
baharudin 
@la awang, buta huruf kamu.. kalau kamu tdk mengerti pemerintahan tdk usah kamu komentar, pak sjafeii sudah lebih dari cukup membangun Buton.
     
Nama :
Email :
komentar :
Kode Verifikas :
   
   

 

 
 
 
 
                                                                                                         Dua Jambret Diamuk Massa, Satu Orang Tewas     Sekda Baubau Dinilai Gagal Menjalankan Tugas     Perkara Perdata Sultan Buton Tidak Pengaruhi Eksistensi Lembaga Adat     Terminal Lakologou Nan Gersang     Dirgahayu Veteran RI, Pengorbananmu Tak Lekang Oleh Waktu      Alamat Redaksi, JL Yos Soedarso, Kota Baubau Sultra. Lantai II Umna Wolio Plaza. BERLANGGANAN/IKLAN .::. Tlp. 0402-282115 - HP - 0815 2480 5731 Kirim SMS (BERLANGGANAN (SPASI) NAMA (SPASI) ALAMAT JELAS.