Tokoh/Profil
03 Maret 2011
Inspirator Nelayan dan Petani
H. Akalim
 
H. Akalim SPd (43) adalah putra Buton asli, lahir di Kadatua dari pasangan H. Hamzah dengan Hj Muida. H. Hamzah mempunyai kelarga besar yang tersebar mulai dari Batauga, Siompu, Kadatua dan Gulamasta. Ibunya Hj. Muida berasal dari Wakatobi, keluarga besarnya menyebar di daratan Buton maupun kepulauan. H. Akalim, menikah dengan ibu Hj. Sufiani, anggota DPRD Kabupaten Buton periode 2009-2014, adik kandung Prof. Dr. H. Djaali, etnis Cia-cia, kelahiran Lasalimu. H. Akalim memutuskan maju pada Pilkada Buton tahun ini karena merasa mempunyai basis massa yang jelas baik dari rumpun keluarga sendiri maupun dari rumpun keluarga istrinya yang secara formal telah memberikan dukungan.

Nama H. Akalim dikenal sebagai pria yang memiliki nurani rakyat sebagai petani jati, pengusaha redi, seorang guru, pemilik banyak kapal ikan dan masih banyak lagi. Tapi siapa yang tahu kalau H. Akalim telah melalui lika-liku kehidupan yang sangat pedih, tidak pernah bermain kuda-kudaan sejak kecil, bahkan mungkin jarang tersenyum menggembirakan mainan robot plastik.

Dengan semangat yang dimiliki untuk mengisi hidup dan mencapai tujuan hidup, menjadi jawaban kenapa dia harus ada. H. Akalim berasal dari keluarga tak mampu, waktu kcil mnjadi penjual ikan teri kliling, pnjual ikan yang dijunjung di atas kepala menggunakan loyang, menjadi juragang bagang (ngkurung-ngkuru, bahasa lokal) waktu duduk di bangku kelas 4 SD, dan juragang tagaho (mencari ikan koe-koe).

H. Akalim mengawali karir sebagai guru SMP di Kolono Konawe Selatan. Karir terakhirnya sebagai kepala SMPN 1 Kolono. Dia pemrakarsa pembuatan kapal redi penangkap ikan di Kadatua. Dari idenya tercipta kapal redi pertama di Kadatua. Di Kolono Konawe Selatan, tempat bertugasnya, melihat potensi kayu jagi yang luar biasa. Dia tertarik untk menanam kayu jati. Seiring berjalannya waktu, sangat menakjubkan saat ini hutan jati yang dimilikinya sudah mencapai 350 hektar. Keberhasilannya menanam jati, menginspirasi masyarakat Kolono untk menanam jati pula. Untuk mengelola kayu jati tersebut dia bersama istrinya mendirikan industri kayu jati. Saat ini omset per bulannya sudah mencapai ratusan juta rupiah.

H. Akalim telah menjadi inspirasi bagi nelayan di Kadatua, inspirasi petani hutan jati di Kolono Konawe Selatan dan petani hutan jati di Lasalimu Kabupaten Buton. Semoga menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Buton.

Masih banyak ide-ide brilian yang ada dalam pikirannya menyangkut penciptaan lapangan pekerjaan terkait dengan keunggulan lokal di Kabupaten Buton yang memutuhkan sentuhan langsung kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat dan tepat sasaran serta terdistribusi secara adil dan merata di seluruh pelosok Kabupaten Buton.

Saat ini H. Akalim telah mengundurkan dii dari status PNS-nya sebagai tanda keseriusannya dalam rangka pencalonan dirinya sebagai calon Bupati Buton, dia ingin total dan fokus di dunia barunya yaitu cita-cita untuk membangun dan memajukan Kabupaten buton serta ingin memulai mengimbangi dominasi yang ada di Kabupaten Buton. Ingin memberikan inspirasi kepada generasi muda Buton bahwa anak petani, nelayan dan pedagang kecil bisa juga menjadi bupati. Sehingga pemerintahan di Kabupaten Buton tidak hanya didominasi oleh itu-itu saja, tetapi menyebar dan menjadi milik semua masyarakat Buton. Dengan demikian, kader-kader terbaik Buton dari manapun asalnya memiliki peuang yang sama untuk berada di level pemerintahan tertinggi di Kabupaten Buton.

H. Akalim memohon bantuan, doa dan dukungan serta mengajak kita semua untuk bersama-sama memenangkan Pilkada Buton tahun 2011, di mana kemenangan itu adalah kemenangan kita bersama sebagai tonggak perubahan lebih baik.

Visi H. Akalim tentang Kabupaten Buton adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dan keunggulan Buton. Sedangkan misinya yakni membangun fasilitas kebutuhan dasar seperti jalan mulus, listrik, air, pendidikan dan kesehatan gratis. "Itu sebenarnya tidak harus dimasukan dalam visi dan misi, karena membangun kebutuhan dasar tersebut adalah merupakan kewajiban pokok bagi pemerintah," katanya.

Misi lainnya yakni memberikan dana pembangunan desa senilai Rp 250.000.000 ke setiap desa, penerimaan CPNSD yang transpran, pemerintahan dengan pelayanan yang cepat, memberi insentif kepada pengurus rumah ibadah, melanjutkan perjuangan percepatan pemekaran Provinsi Buton Raya, membangu dan mensejahterakan rakyat melalui pendekatan kemandirian dengan mendirikan industri di bidang perikanan dan kelautan, pertanian dan perkebunan, pertambangan, perdagangan, pariwisata, dan transportasi.(yhd)
 
Share |
 
Dibaca 141 kali
 
KOMENTAR BERITA
     
Nama :
Email :
komentar :
   

 

 
 
 
    Mansur Putu Bantah Tak Berpihak Pada Karyawan PT WDR     Warga Lipu Bakar Lahan Bandara     Bandara Didemo, 2 Pesawat Urung Mendarat     La Biru: Tidak Benar Kertas Suara Dicoblos Duluan     Lagi, Pemkot Baubau Bungkam Soal Gaji 13     Hari Kedua Bulan Ramadhan PNS Malas Ngantor     Jalan Kulisusu - Kulisusu Barat Rusak Berat     Tiga Pimpinan DPRD Absen     Perhitungan Quick Count AYO Menang Satu Putaran     HASIL PEROLEHAN SUARA QUIC COUNT JSI     Karyawan PT WDR Mogok     Ishak Zuhur Geram, DPRDMandek Bahas ProyekBermasalah     KPU Baubau Ajukan Anggaran Pilwali Rp 12 M     Program Pemkab Wakatobi Lima TahunTerakhir Tidak Optimal     Ali La Opa ProtesKPUD Buton