"Padahal Pilwawali itu kan amanat UU. Kalau di DPRD kan sudah serius memproses itu sampai sudah membentuk Pansus. Kok Sampai saat ini tidak juga ada kejelasan, apakah Pilwawali mau dilaksanakan atau tidak. Padahal masa jabatan Pak Wali tinggal setahun lagi," ujarnya.

Ishak mengatakan, persoalan mosi tidak percaya ini akan dibawa pada pandangan fraksi agar bisa menjadi keputusan politik yang paripurna. Senada dengan itu Anggota DPRD asal PKS La Andi menilai usulan agar kasus mosi tidak percaya itu dibawa ke pandangan fraksi di DPRD sudah tepat mengingat apa yang dilakukan DPRD selama ini sudah cukup menunjukan keseriusannya.

"Saya pikir itu perlu dilakukan mengingat upaya-upaya yang dilakukan DPRD misalnya dengan membentuk Pansusu Pilwawali dan sudah bekerja menjadi bukti bahwa dari sisi DPRD sebenarnya sudah tidak ada persoalan lagi. Mestinya sekarang sudah harus ada kemajuan tentang hal ini. Jangan dibiarkan mengambang seperti sekarang. Karena rakyat bertanya terus terkait persoalan itu.

La Andy menilai kalangan DPRD yang mengarah ke fraksi untuk mengajukan mosi tidak percaya merupakan langkah maju diinternal DPRD untuk menuntaskan persoalan itu."Jadi ini sebagai salah satu cara kita untuk melihat sejauh mana Pak Wali sekarang menentukan sikap terkait persoalan Pilwawali itu. Dan ini menunjukan kepada rakyat siapa sebenarnya yang mengulur waktu sehingga Pilwawali ini tidak berjalan. Dengan DPRD bersikap seperti ini rakyat sudah bisa menilai dimana sebenarnya kasus ini mengambang," terangnya.

Sementara itu Ketua DPRD H Hasidin Sadif sekaligus politisi asal PPP mengaku tidak pernah mendengar ada isu mosi tidak percaya terhadap Walikota Baubau terkait belum dilaksanakannya Pilwawali hingga saat ini. 'Saya belum pernah mendengar ada isu itu hingga mau dibawah kerapat fraksi," tuturnya. (ardi)

 

 

 

Nama	:
Email	:
komentar	: