Sultra
07 Mei 2013
Perusahaan Pers Diminta Naikkan Upah Jurnalis
Reporter: Kiki - Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI, BP - Puluhan jurnalis berbagai media di Kota Kendari, Rabu (1/5) menggelar aksi unjuk rasa memperingati hari buruh (may day) yang jatuh tepat tanggal 1 Mei. Dengan mengenakan pin berwarna merah bertuliskan "jurnalis berserikat sekarang", para wartawan itu berorasi di depan alun-alun kota, jalan Abdullah Silondae Kendari.
Koordinator aksi yang juga ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari, Midwan mengatakan, aksi jurnalis kali ini sebagai perjuangan atas nasib buruh terutama jurnalis yang masih menerima upah dibawah standar. Dimana saat ini, kata dia masih banyak hak jurnalis yang dilanggar pengusaha media.
Ia mengatakan, jurnalis juga harus mendapatkan upah yang layak, tidak diperlakukan secara semena-mena oleh perusahaan yang selama ini terkesan tidak memperingati hasil jerih payah dari buruh. Olehnya itu, aksi puluhan juru tinta itu juga menuntut beberapa permintaan diantaranya memberikan keadilan kepada buruh terkait upah layak karena selama ini perusahaan terkesan tidak memberikan upah layak kepada buruh termasuk jurnalis.
Para jurnalis juga meminta, agar pihak perusahaan tidak melakukan tindakan PHK secara sepihak, manakala terjadi sesuatu terhadap perusahaan. Kemudian, jurnalis juga meminta kepada pemerintah agar melakukan kontrol terhadap perusahaan media.
"Pemerintah harus secara tegas melakukan kontrol terhadap perusahaan media karena masih banyak perusahaan media yang tidak memberikan hak-hak kepada jurnalis, selain itu pemerintah juga harus melibatkan elemen jurnalis dalam penentuan upah layak, sehingga perusahaan tidak seenaknya saja memberikan upah kepada karyawannya," terangnya.
Midwan membeberkan, kondisi kesejahteraan jurnalis dari tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan signifikan. "Kenaikan upah minimun kota atau kabupaten tidak diikuti oleh seluruh perusahaan media untuk menaikkan upah jurnalis," tandas Midwan.
Untuk itu, para jurnalis meminta agar perusahaan media memenuhi hak-hak koresponden, kontributur dan stringer, kontrak kerja, honor basis dan asuransi kesehatan. (**)
Ia mengatakan, jurnalis juga harus mendapatkan upah yang layak, tidak diperlakukan secara semena-mena oleh perusahaan yang selama ini terkesan tidak memperingati hasil jerih payah dari buruh. Olehnya itu, aksi puluhan juru tinta itu juga menuntut beberapa permintaan diantaranya memberikan keadilan kepada buruh terkait upah layak karena selama ini perusahaan terkesan tidak memberikan upah layak kepada buruh termasuk jurnalis.
Para jurnalis juga meminta, agar pihak perusahaan tidak melakukan tindakan PHK secara sepihak, manakala terjadi sesuatu terhadap perusahaan. Kemudian, jurnalis juga meminta kepada pemerintah agar melakukan kontrol terhadap perusahaan media.
"Pemerintah harus secara tegas melakukan kontrol terhadap perusahaan media karena masih banyak perusahaan media yang tidak memberikan hak-hak kepada jurnalis, selain itu pemerintah juga harus melibatkan elemen jurnalis dalam penentuan upah layak, sehingga perusahaan tidak seenaknya saja memberikan upah kepada karyawannya," terangnya.
Midwan membeberkan, kondisi kesejahteraan jurnalis dari tahun ke tahun tidak mengalami peningkatan signifikan. "Kenaikan upah minimun kota atau kabupaten tidak diikuti oleh seluruh perusahaan media untuk menaikkan upah jurnalis," tandas Midwan.
Untuk itu, para jurnalis meminta agar perusahaan media memenuhi hak-hak koresponden, kontributur dan stringer, kontrak kerja, honor basis dan asuransi kesehatan. (**)
Dibaca 61 kali
KOMENTAR BERITA
Sultra
