Sultra
27 Maret 2013
Jurnalis Sultra Kecam Penyerangan Kantor TVRI Gorontalo
Kutuk aksi penyerangan di stasiun TVRI Gorontalo, puluhan jurnalis Kendari turun jalan, (Foto: Kiki Andi Pati)
Sambil berorasi massa dari berbagai media mencopot Id card dan kamera, kemudian diletakkan di poros jalan Ahmad Yani sebagai simbol protes terhadap aksi kekerasan dan pendudukan terhadap kru TVRI oleh simpatisan calon incumbent Wali Kota Gorontalo.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari, Midwan selaku koordinator aksi menyatakan, tindakan simpatisan calon wali kota telah mencederai kegiatan jurnalistik. Oleh karena itu, pihaknya mendesak Kapolda Gorontalo menangkap dan memproses secara hukum para pelaku penganiayaan terhadap kru TVRI Gorontalo.
Menurutnya, jurnalis bekerja berdasarkan Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999, sehingga siapapun tidak boleh melarang untuk menjalankan kerja-kerja jurnalistik. "Kami mengimbau semua pihak yang merasa dirugikan akibat pemberitaan agar menggunakan hak jawab sebagaimana diatur dalam Undang-undang, bukan malah melakukan tindakan kekerasan," tegasnya.
Aksi kekerasan terhadap jurnalis kata Midwan, sepanjang tahun selalu saja terjadi. Baik kekerasan secara lisan bahkan hingga merenggut nyawa para jurnalis di Indonesia. Oleh karena itu, ia mendesak para penegak hukum harus segera mengambil langkah tegas kepada para pelaku kekerasan terhadap jurnalis.
Aksi unjuk rasa puluhan jurnalis dari berbagai media di Kendari tetap mendapat pengawalan aparat kepolisian setempat. (KIKI)
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari, Midwan selaku koordinator aksi menyatakan, tindakan simpatisan calon wali kota telah mencederai kegiatan jurnalistik. Oleh karena itu, pihaknya mendesak Kapolda Gorontalo menangkap dan memproses secara hukum para pelaku penganiayaan terhadap kru TVRI Gorontalo.
Menurutnya, jurnalis bekerja berdasarkan Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999, sehingga siapapun tidak boleh melarang untuk menjalankan kerja-kerja jurnalistik. "Kami mengimbau semua pihak yang merasa dirugikan akibat pemberitaan agar menggunakan hak jawab sebagaimana diatur dalam Undang-undang, bukan malah melakukan tindakan kekerasan," tegasnya.
Aksi kekerasan terhadap jurnalis kata Midwan, sepanjang tahun selalu saja terjadi. Baik kekerasan secara lisan bahkan hingga merenggut nyawa para jurnalis di Indonesia. Oleh karena itu, ia mendesak para penegak hukum harus segera mengambil langkah tegas kepada para pelaku kekerasan terhadap jurnalis.
Aksi unjuk rasa puluhan jurnalis dari berbagai media di Kendari tetap mendapat pengawalan aparat kepolisian setempat. (KIKI)
Dibaca 29 kali
KOMENTAR BERITA
Sultra
