Ekobis
22 Mei 2013
IMM Baubau Gelar Aksi Damai
Peliput: La Ode Adnan Irham BAUBAU, BP - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Baubau menggelar aksi damai di dalam Kota Baubau dengan melakukan long march mulai dari tugu kirab hingga Pantai Kamali, Senin (20/5). Aksi damai itu digelar dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional.
Dalam selebarannya, massa menilai Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.000 lebih pulau yang tersebar dari Sabang hingga Marauke, dimana masyarakat Indonesia merupakan masyarakat heterogen dan sangat sensitif dengan tercabik-cabiknya nasionalisme yang menjadi pemicu disintegrasi bangsa.
Untuk itu sebagai NKRI, pemerintah harus memberikan perlakuan yang sama terhadap rakyatnya, sehingga diperlukan bhineka tunggal ika yang tidak hanya dijadikan sebagai semboyan belaka.
"Salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa kebangsaan yakni kebangkitan sosial, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan," tutur demonstran.
Demonstran juga mengatakan momentum hari kebangkitan nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, merupakan momentum terbebasnya bangsa indonesia dari penjajahan bangsa lain.
Namun demonstran menilai realita jaman sekarang, kebangkitan nasional sudah mulai memudar dimana hal itu ditandai dengan nesionalisme dangkal yang telah mengnfeksi seluruh lapisan masyarakat yang juga telah melahirkan imperialisme barat dengan kapitalismenya yang juga telah melahirkan format baru.
Untuk itu IMM Kota Baubau menegaskan pentingnya semangat nasionalisme untuk dijiwai seluruh rakyat indonesia sebagai priyeksi imperium barat, menanamkan nilai-nilai bhineka tunggal ika sebagai wujud memperkokoh kembali persatuan bangsa indonesia.
Selain itujuga kedewasaan dalam berdemokrasi dapat melahirkan pemimpin yang menaungi semua golongan, menjiwai nilai-nilai dalam pancasila demi melahirkan humanisme dalam bingkat ke Indonesiaan, dan memperkokoh ketauhidan untuk melawan tuhan baru (Imperialisme-red).
Amatan Baubau Post, massa IMM yang dikomandoi Korlap Aksi, Haris itu menggelar aksi damai menggunakan topi bergambar uang Rp 100.000 sebagai wujud banyak masyarakat Indonesia khususnya Kota Baubau yang hanya bermimpi memiliki uang tersebut. Itu juga sebagai bentuk masih banyaknya pejabat koruptor yang hanya mengejar uang tersebut. (**)
Untuk itu sebagai NKRI, pemerintah harus memberikan perlakuan yang sama terhadap rakyatnya, sehingga diperlukan bhineka tunggal ika yang tidak hanya dijadikan sebagai semboyan belaka.
"Salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa kebangsaan yakni kebangkitan sosial, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan," tutur demonstran.
Demonstran juga mengatakan momentum hari kebangkitan nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, merupakan momentum terbebasnya bangsa indonesia dari penjajahan bangsa lain.
Namun demonstran menilai realita jaman sekarang, kebangkitan nasional sudah mulai memudar dimana hal itu ditandai dengan nesionalisme dangkal yang telah mengnfeksi seluruh lapisan masyarakat yang juga telah melahirkan imperialisme barat dengan kapitalismenya yang juga telah melahirkan format baru.
Untuk itu IMM Kota Baubau menegaskan pentingnya semangat nasionalisme untuk dijiwai seluruh rakyat indonesia sebagai priyeksi imperium barat, menanamkan nilai-nilai bhineka tunggal ika sebagai wujud memperkokoh kembali persatuan bangsa indonesia.
Selain itujuga kedewasaan dalam berdemokrasi dapat melahirkan pemimpin yang menaungi semua golongan, menjiwai nilai-nilai dalam pancasila demi melahirkan humanisme dalam bingkat ke Indonesiaan, dan memperkokoh ketauhidan untuk melawan tuhan baru (Imperialisme-red).
Amatan Baubau Post, massa IMM yang dikomandoi Korlap Aksi, Haris itu menggelar aksi damai menggunakan topi bergambar uang Rp 100.000 sebagai wujud banyak masyarakat Indonesia khususnya Kota Baubau yang hanya bermimpi memiliki uang tersebut. Itu juga sebagai bentuk masih banyaknya pejabat koruptor yang hanya mengejar uang tersebut. (**)
Dibaca 124 kali
KOMENTAR BERITA
Ekobis
