Sejak tahun 2000 Hj Asseng asal Kota Makassar sudah mulai usaha penjualan es telernya dengan dibantu anak-anak dan keluarganya, usaha ini terus berlanjut hingga sekarang. Menurut salah satu karyawannya, Sadikin (21) yang masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Baubau, setiap harinya mereka mulai berjualan sejak pukul 09:00 pagi hingga pukul 17:00 sore hari, namun jika cuaca sedang tidak mendukung, biasanya mereka cepat tutup karena es teler jualannya kurang laku.

"Tergantung cuaca, kalau hujan tentunya kurang laku, maka kita cepat tutup, "tutur Sadikin.

Selain kendalanya hujan, kata Sadikin, bahan untuk membuat es teler juga terkadang sulit ditemukan seperti gula merah dan buah pepaya yang berkualitas baik. Dalam sehari es teler OKE dapat menjual hingga 100 gelas dengan harga ekonomis Rp 6000 pergelasnya. Sadikin menambahkan selain melayani pembeli di lapak jualan, Hj Asseng juga menerima pesanan es teler.

Menempati lokasi jualannya, Hj Asseng biasa membayar uang kebersihan sebesar Rp 20 ribu perbulannya dengan dua kali penagihan, Es teler OKE biasa ramai dikunjungi pada siang hari, namun pada bulan ramadhan nanti biasanya mereka mulai buka pada pukul 16:00 sore dan tutup hingga usai waktu magrib. Kendala kecil yang dialami Hj Asseng, lokasi tempat berjualannya yang berbatu hingga karyawan dan pembeli harus berhati-hati melangkah agar tidak terjatuh. Olehnya itu dengan kondisi tersebut, Hj Asseng berharap dapat diberi izin untuk menutup batu-batu itu dengan mengguanakan semen (membuat lantai-red).

"Kalau boleh, Kami minta diizinkan untuk memperbaiki lokasi jualan,,karena berbatu, "pinta Hj Asseng.

Es teler Hj Asseng terkenal dengan kenikmatan rasanya yang dibuat dari olahan resep rahasia keluarga, jika anda ingin memanjakan lidah, tidak ada salahnya anda mencoba es teler buatan Hj Asseng. (p6)

 

 

 

Nama	:
Email	:
komentar	:
Kode Verifikas	: