_versi_wording_keluarga_copy.jpg)
Ekobis
28 Juni 2012
Penjahit Tagih Janji Amirul
Realisasi Tempat Usaha yang Layak
BAUBAU, Baubaupos.com - Penjahit menagih janji Walikota Baubau, Amirul Tamim sejak periode pertama menjabat sebagai Walikota. Saat itu Amirul berjanji akan memberdayakan para tukang jahit dengan memberikan perlindungan dan tempat usaha yang layak, namun hingga kini janji tersebut tinggal sebuah janji yang belum terealisasi.
Rudiyarto salah satu mantan penjahit di seputaran kantor pol PP mengatakan pada prinsipnya sebagai Penjahit seputaran kantor Pol PP mau untuk ditata dan dibina, serta diberi tempat yang lebih layak seperti janji yang diungkapkan Amirul pada mereka namun tidak terealisasi hingga sekarang.
“Kami harapkan ada upaya bersama antara pemkot dengan para penjahit untuk membuat solusi terutama bagi kami yang keberadaannya masih kurang layak dan masih terus menunggu janji manis dari walikota kita, Amirul Tamim,”ujarnya. Para penjahit, lanjutnya, hanya perlu diberi ruang untuk usaha sesuai dengan janji Amirul Tamim beberapa tahun lalu sesuai dengan kewajiban pemerintah menurut undang-undang yang berlaku.
Dia mengungkapkan selama ini pemkot belum pernah mengajak penjahit untuk menentukan penataan wilayah yang diperbolehkan untuk mereka, dan yang tidak. Namun, bagi penjahit yang belum tertampung dalam perda, perlu ada upaya bersama mencari solusinya.
“Yang tidak tertampung rata-rata masih berpindah-pindah, atau bahkan menempati kawasan titik nol kota yang sebenarnya kawasan larangan untuk melakukan aktifitas jahit menjahit. Para penjahit ini sebenarnya terpaksa menjahit untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka, walau batin meraka dalam keadaan was-was akan lahan milik orang” ucap Rudiyarto
Menurut Rudiyarto, penanganan terhadap Penjahit mobile yang perlu dicarikan alternatif tempat lain untuk kelangsungan pencaharian mereka. Syaratnya harus tempat yang juga strategis dan tanpa dipungut biaya.
“Selain masalah itu, pemkot juga harus cerdas dalam menata keberadaan minimarket waralaba termasuk toko modern atau swalayan yang keberadaannya mulai dapat meningkatkan penghasilan/ orderan penjahit ini, Kami upayakan agar janji penataan, perlindungan, dan pemberdayaan ini bisa menjadi komitmen di seluruh pemerintah daerah di Kota Baubau jangan hanya janji semata,” tutupnya.(p5)
“Kami harapkan ada upaya bersama antara pemkot dengan para penjahit untuk membuat solusi terutama bagi kami yang keberadaannya masih kurang layak dan masih terus menunggu janji manis dari walikota kita, Amirul Tamim,”ujarnya. Para penjahit, lanjutnya, hanya perlu diberi ruang untuk usaha sesuai dengan janji Amirul Tamim beberapa tahun lalu sesuai dengan kewajiban pemerintah menurut undang-undang yang berlaku.
Dia mengungkapkan selama ini pemkot belum pernah mengajak penjahit untuk menentukan penataan wilayah yang diperbolehkan untuk mereka, dan yang tidak. Namun, bagi penjahit yang belum tertampung dalam perda, perlu ada upaya bersama mencari solusinya.
“Yang tidak tertampung rata-rata masih berpindah-pindah, atau bahkan menempati kawasan titik nol kota yang sebenarnya kawasan larangan untuk melakukan aktifitas jahit menjahit. Para penjahit ini sebenarnya terpaksa menjahit untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka, walau batin meraka dalam keadaan was-was akan lahan milik orang” ucap Rudiyarto
Menurut Rudiyarto, penanganan terhadap Penjahit mobile yang perlu dicarikan alternatif tempat lain untuk kelangsungan pencaharian mereka. Syaratnya harus tempat yang juga strategis dan tanpa dipungut biaya.
“Selain masalah itu, pemkot juga harus cerdas dalam menata keberadaan minimarket waralaba termasuk toko modern atau swalayan yang keberadaannya mulai dapat meningkatkan penghasilan/ orderan penjahit ini, Kami upayakan agar janji penataan, perlindungan, dan pemberdayaan ini bisa menjadi komitmen di seluruh pemerintah daerah di Kota Baubau jangan hanya janji semata,” tutupnya.(p5)
Dibaca 20 kali
KOMENTAR BERITA
Ekobis