Api diduga berasal dari tungku kayu kios nomor sembilan milik Wa Kapande. Diketahui, sesaat sebelum kebakaran terjadi, Wa Kapande tengah memasak gogos. Tiupan api yang cukup kencang membuat api makin besar dan langsung melalap jejeran kios pedagang disekitarnya yang terbuat dari kayu.

Salah seorang pemilik kios, Wa Ode Rini mengungkapkan, hanya dalam hitungan menit api langsung meratakan bangunan kios yang rata-rata terbuat dari kayu. Sementara saat kebakaran terjadi, ia bersama pemilik kios lainnya, tengah berjualan disekitar ruang tunggu pelabuhan.

"Kita lihat api nanti sudah besar, kita langsung lari ke kios, menyelamatkan barang-barang dagangan," ungkapnya.

Dari lima belas kios yang ada kata dia, hanya tiga kios yang dipergunakan untuk berjualan, sementara sisanya digunakan sebagai gudang penyimpanan barang dagangan seperti makanan ringan, minuman kemasan, solar dan minyak tanah.

"Sudah beberapa kali mi kita peringati Wa Kapande supaya tidak membakar di dalam kiosnya, tapi tidak pernah didengar. Sekarang habismi kita punya dagangan," timpal Rini.

Pantauan Baubau Pos, api baru bisa dipadamkan sekitar dua puluh menit, setelah pemadam kebakaran Pemda Muna, mengerahkan satu unit mobil damkar ke lokasi.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Nusantara Raha, Iptu Bagio SH mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab kebakaran. Proses analisa sumber api, kata mantan Kasi Propam Polres Buton, ini dilakukan dengan langsung mengumpulkan informasi dari para pemiliki kios, sekaligus mendata kerugian pedagang. (m1)

 

 

 

Nama	:
Email	:
komentar	:
Kode Verifikas	: