BAUBAU, BP - Sejumlah siswa SMPN 3 dan SMPN 4 Baubau terlibat tawuran, Sabtu (12/11). Perang batu itu berlangsung cukup lama dan mengganggu proses belajar mengajar. Para siswa yang sedang belajar berhamburan meninggalkan kelas agar tak terkena batu. Sejumlah guru juga mencari tahu dari mana batu-batu itu dilemparkan.
Beruntung aparat kepolisian dari polsek Wolio dan Polres Baubau segera bisa menetralkan situasi di lokasi. Siswa pelaku pelemparan lari kocar-kacir. Alimuddin, Satpam SMPN 3 Baubau mengaku kaget, dirinya tiba-tiba mendengar suara gaduh dari lemparan batu, menurutnya awalnya lemparan batu berasal dari SMP Negeri 4 Baubau,
"Awalnya tadi tenang-tenang saja, guru-guru masih mengajar, pertama kali lemparan itu, batunya berasal dari SMPN 4, karena kami dilempar terus sehingga guru-guru yang ruang kelasnya menjadi sasaran batu terpaksa tidak mengajar, jadi mereka semua keluar dan anak-anakpun berhamburan keluar, saya sempat memberitahu satpamnya bahwa tolong awasi juga di bagian atas (belakang sekolah), tapi satpamnya malah marah-marah sama saya, karena situasinya sudah tidak terkontrol akhirnya baku balas lemparan, " ucap Alimuddin.
Sementara menurut salah seorang guru SMPN 3 Baubau bernama Sitti Samnah, peristiwa pelemparan tersebut sudah sering terjadi, beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada hari selasa (8/10). Kejadian pelemparan itu dialami siswa didikannya sesaat sebelum jam pelajaran dimulai, ruang kelas yang dipakai untuk belajar terkena lemparan batu dan mercun yang arahnya berasal dari SMPN 4 Baubau, " itu kejadiannya waktu hari selasa (8/10), saya ke kelas saya tanya kenapa anak-anak berhamburan diluar kelas, kata siswa-siswa saya mereka dilempari mercun dan batu dari sebelah, memang berhamburan itu batu sama sobekan kertas mercun dan masih ada sisa asap di dalam kelas," jelas Sitti Samnah.
Sitti Samnah menambahkan sebelumnya juga ada sebuah pesan singkat lewat sms yang diterima salah seorang siswa SMP Negeri 3 Baubau, dalam pesan singkat tersebut yang berisi pengancaman, mengatakan bahwa sekolah tersebut akan dilempari batu, " kejadian tadi itu ada anak-anak cerita bahwa memang lemparan itu sebelumnya ada yang sms
dari siswa sekolah sebelah (SMP Negeri 4 Baubau) dia bilang, sekolahmu itu katanya tunggu saja kita akan lempar, itu bunyi smsnya yang dikirimkan ke salah seorang siswa SMP ini., "terang Sitti Samnah.
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Baubau Laode Abdul Hamid, membenarkan terjadinya Peristiwa pelemparan batu tersebut, Hamid mengatakan sehari sebelumnya juga terjadi pelemparan batu di sekolah yang dipimpinnya tersebut, salah seorang pelajar SMP Negeri 4 Baubau kedapatan sedang melakukan pelemparan dari dua arah, yakni dari arah SMP Negeri 3 Baubau dan SMP Negeri 4 Baubau, " kemarin ada siswa dari sebelah yang
kedapatan melempar dari dua arah, dari sebelah dia melempar dari sini dia melempar sehingga walaupun tidak ada yang bergerak disini, dianggap kami yang melempar, padahal ini ada provokasi, memang selalu kita yang disalahkan padahal kita sudah jaga betul ini siswa-siswa disini, " ujar Hamid.
Agar masalah ini tidak berlarut-larut, Hamid mengharapkan agar dari kedua belah pihak sekolah dapat saling mengawasi anak-anak didiknya, "disebelah di jaga anak-anaknya, kami juga disini menjaga anak-anak didik kami, " kata Hamid. Dengan kejadian yang sering berulang ini, Hamid juga meminta kepada pihak Kepolisian agar dapat membangun pos polisi disekitar sekolah tersebut, " saya harap ada pos polisi untuk
mengantisipasi terjadinya kembali peristiwa pelemparan ini, " tutup Hamid.
Tidak diketahui secara pasti siapa pelaku dan dari mana asal batu tersebut, kedua sekola saling menyalahkan dan membela diri, menurut Aksa, salah seorang guru SMP Negeri 4 Kota Baubau, yang mengajar pelajaran bahasa indonesia disekolah tersebut, mengaku tidak mengetahui secara pasti darimana asal lemparan batu, namun menurutnya
pelemparan itu biasanya berasal dari arah SMP Negeri 3 Baubau, " saya juga tidak tahu persis arah batunya dari mana tapi biasanya dari sana saja (SMP Negeri 3 Baubau) biasanya kalau kita masih belajar yang melempar dari sana, dia pancing satu-satu kali lemparan, " kata Aksa.
Hal senada juga diungkapkan Mudin, salah seorang petugas sensus inventaris barang yang saat itu sedang melakukan sensus inventaris barang di SMP Negeri 4 Baubau, "tadi kita lagi mengadakan sensus barang inventaris, tiba-tiba ada yang melempar sampai berkali-kali, tadi itu kita diruangan laboratorium IPA Biologi, terus kita ada
diruang perpustakaan ada lagi pelemparan berlangsung cukup lama, arahnya dari sebelah sana (SMP Negeri 3 Baubau), " ujar Mudin sambil menunjukkan arah lemparan batu.
Akibat dari aksi saling lempar batu tersebut, dua orang siswa dari kedua sekolah tersebut menjadi korban, kedua siswa itu mengalami luka dikepala dan sejumlah siswi jatuh pingsasn saat terjadi pelemparan, akibat aksi saling lempart bati itu juga membuat kedua sekolah mengalami kerusakan dengan sejumlah kaca jendela pecah.
Aksi saling lempar batu tersebut sudah sering terjadi antara kedua sekolah tersebut, hal ini sudah sangat meresahkan pihak sekolah dan para siswanya, kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan.(mil)
Dibaca 20 kali
KOMENTAR BERITA