Seorang nelayan, warga Kelurahan Bone-Bone, Kecamatan Batu Poaro, La Ari (35), saat diwawancarai di dermaga nelayan Bone-Bone, Senin (7/4), mengaku, sudah dua hari ia tidak melaut. Dan itu tidak hanya terjadi pada dirinya saja, namun, nelayan yang lainnyapun mengalami hal yang sama.
"Kencang angin dan keras ombak. Tadi malam saja kita mau turun ke laut tapi tidak jadi, karena takut kencang ombak," katanya.

Wa Fina (38) penjual ikan di Pasar Karya Nugraha mengatakan, salah satu penyebab naiknya harga ikan dikarenakan kondisi cuaca tidak bersahabat. "Soalnya sudah mulai keras angin, selain itu juga sudah terang lagi bulan, makanya ikan dia malahal," kata Wa Fina.

Amatan Baubau Post, di dua pasar tradisional di Kota Baubau yakni, di Pasar Karya Nugraha, dan Pasar Wameo, harga ikan yang biasanya dijual Rp 10 ribu menjadi Rp 20 ribu.

Seorang pedagang ikan di Wameo, Eki (29), mengakui naiknya harga ikan yang dijualnya itu lantaran pasokan ikan di usahanya juga menurun. Biasanya, Eki bisa mendapatkan pasokan ikan sebanyak lima ember per hari, namun kali ini hanya dua ember saja. "Jadi kita jual tergantung ukurannya. Kalau ukuran besar kita jual Rp 45 ribu per ekor, ukuran sedang Rp 35 per ekor kg dan kecil Rp 20 per ekor," ujar Eki. (Peliput : La Harman Momi)

 

 

 

Nama	:
Email	:
komentar	:
Kode Verifikas	: