Politik & Pemerintahan / Politik
27 Juni 2012
Lima Saksi Omar-Bakry Lemah Keterangannya di MK
- Sidang Lanjutan PSU Buton
 
JAKARTA, Baubaupos.com - Lima saksi dari pihak pemohon perkara nomor 92/PHPU.D-IX/2011 yaitu pasangan Oemar-Bakry pada sidang lanjutan PSU Buton di MK, Senin (25/06), masing-masing Zaibuddin, Jumahir, Amahidin, La Ode Rafiun, dan S Galih Siswanto terlihat lemah alias berbelit-belit memberikan kesaksian di MK.

Pasalnya empat saksi yang diajukan Oemar-Bakry tidak bisa memberikan bukti yang kuat terhadap nama-nama PNS yang menghadiri kegiatan sosialisasi pasangan AYO untuk mempengaruhi secara langsung pemilih di Buton yang berkaitan dengan jabatan PNS itu. Demikian juga dengan saksi Ketua DPD PPRN Buton La Ode Rafiun, tidak diberi kesempatan oleh hakim MK untuk memberikan keterangan lebih banyak dari versinya, Sebab Ketua Hakim Akil Mochtar menilai PPRN memang masih dirundung konflik. Rafiun diarahkan Ketua Hakim MK M Akil Mochtar untuk memberikan ketegasan pihaknya bahwa PPRN versi Amelia A Yani hanya mendukung pasangan Oemar-Bakry, "Tidak usah bicara yang lain kami capek mendengarnya, karena kalau disitu menganggap sah, nanti PPRN versi lain menuding anda tidak sah, akhirnya bolak-balik terus, kapan kita selesainya," ucap Akil Mochtar.

Seperti yang disampaikan saksi Kepala Desa Batubanawa, Kecamatan Mawasangka Timur Zaibuddin. Dari awal hingga akhir kesaksiannya hanya menyebutkan PNS yang ikut menghadiri sosialiasi AYO di Mawasangka Timur dan sempat diperkenalkan ole MC, namun Zaibuddin tidak mampu menunjukan pada persidangan di MK itu kalau para PNS yang dia sebutkan itu ikut berbicara secara langsung kepada warga yang hadir untuk memilih AYO. (baca risalah sidang MK di www.Mahkamahkonstitusi.com-red)

Keterangan Zaibuddin pun dinilai Akil Mochtar terlalu panjang dan berbelit-belit. Sedangkan La Tuka yang dia sebutkan dalam persidangan, ternyata hanya ikut berjoget saja pada acara sosiaslisasi AYO. Zaibuddin tidak bisa membuktikan kalau La Tuka dan para camat serta kepala desa yang dia sebut namanya satu persatu ikut berpidato pada acara sosialisasi itu.

Begitu juga kesaksian yang disampaikan PNNS BKKBN Jumahir juga tidak terlalu relevan dan pembuktian apakah para PNS yang terlibat ikut berpidato atau tidak dan selama sidang ternyata PNS itu tidak ada yang berpidato. Malah kesaksian Jumahir menyebutkan yang berpidato itu adalah tokoh politik seperti Saleh ganbiru dan Mantan PJ Bupati Buton LM Syafei yang memang sah-sah saja bila berpidato diatas panggung.

Lebih parah lagi saksi Amahidin, masyarakat yang tinggal di desa Barangka. Dalam kesaksiannya Amahidin juga hanya menyebutkan nama-nama PNS yang hadir pada acara sosialisasi AYO di Kecamatan Kampontori. Sama dengan dua rekannya, Amahidin tidak menyebutkan kalau para PNS itu berpidato ketika sosialisasi berlangsung. parahnya lagi, ketika ditanya Akil Mochtar, apakah nama-nama yang dia sebutkan itu dikenalnya? Amahidin menjawab dia tidak kenal dan hanya diberitahu oleh teman-temannya.

Sedangkan keterangan saksi Muh S Galih Siswanto, anggota tim sukses Oemar-Bakry. Dia juga menyebutkan sejumlah nama-nama PNS yang terlibat di sosialisasi AYO. Tapi keterangannya dinilai Akil Mochtar juga berbelit-belit dan tidak jelas. Karena ketika ditanya jalannya acara termasuk artis yang hadir saja, dia menjawab tidak tahu persis, padahal Galih Siswanto mengaku intelnya pasangan Oemar-Bakry (sekali lagi baca risalah sidang MK dengan mendownload hasil sidang situs resmi MK-red). (ardi)
 
Share |
 
Dibaca 319 kali
 
KOMENTAR BERITA
     
Nama :
Email :
komentar :
Kode Verifikas :
   
   

 

 
 
 
                                                                                                         PLTU Dianggap Merusak Rumput Laut Petani     Kapten Kapal Mengaku Tak Pernah Dapat Informasi Cuaca     Masalah Sampah Wameo Dibutuhkan Kesadaran Masyarakat     Demo di Mess Wakatobi Ricuh     Jelang Puasa, THM Akan Ditertibkan      Polling SMS Bakal Calon Walikota Baubau - 01. Wa Ode Maasra Manarfa, S.Sos, M.Si (6,89 %) - 02. LM Manaf Siruhu (8,15 %) - 03. Erick Octora Hibali, S.Sos, M.Si (1,26 %) - 04. Sairu Eba, SE (23,51 %) - 05. Amril Tamim, M.Si (0,50 %) - 06. Amiruddin, S.Sos, M.Si (11,96 %) - 07. H. Ibrahim Marsela, MM. M.Si (0,14 %) - 08. Ld Ahmad Monianse (0,24 %) - 09. Drs. H. Umar Abibu. M.Si (0,44 %) - 10. A.S Thamrin (20.83 %) - 11. Rusli, ST (10.33 %) - 12. H. La Ode Hamuri (0,24 %) - 13. Prof. Ir. H. La Sara. MS Phd (0.20 %) - 14. H. Kamil Adi Karim (0,14 %) - 15. La Ode Mustari (7,32 %) - 16. H. Suhufan, S.Ag (0,80 %) - 17. Dr. Ansir (0,17 %) - 18. La Ode Hadia (0,63 %) - 19. H La Masikamba SH MM (6,13 %) - 20. Aris Marwan Saputra. SH (0,27 %). Kirim Terus Dukungan Anda, Ketik : PILWALI (Spasi) No Urut Balon Walikota Kirim ke 9168, Contoh : PILWALI 01 (Berlaku Untuk Operator Telkomsel dan Indosat). Khusus Pengguna XL Ketik Walikota (Spasi) No Urut Balon Walikota Kirim ke 9168. Babaupos, Kritis, Lugas, Independen, Orang Cerdas Baca Baubau Pos. Untuk Berlangganan Hubungi Hp : 0852 539 90038, (Harga Bulanan Rp40.000,-/Eks - Harga Eceran Rp3.500,-/Eks)