BAUBAU, Baubaupos.com - Bakal Calon (Balon) Walikota Baubau Ir Wa Ode Hamsinah Maane Bolu, MSc menggelar Silaturahmi dan dialog dengan keluarga besarnya di Kelurahan Lanto, Kecamatan Murhum, Selasa malam (19/06). Hamsinah yang disambut puluhan keluarga besarnya, selain berdialoh juga memperkenalkan pengalaman organisasi, prestasi, dan pengalaman kerjanya.
Inan, sapaan akrab Wa Ode Hamsina Maane Bolulahir di Baubau tanggal 20 April 1967 dari pasangan La Ode Maane Bolu dan Wa Ode Hamsina Hamidu. di Wanci Inan akrab disapa dengan panggilan Wa Cina. "Saya harus sampaikan ini agar tidak salah dimengerti. Saya bangga dengan garis keturunan yang mengalir dalam darah saya, darah pesisir, sebab dalam sejarah darah pesisir itu selalu terbuka dan siap menghadapi perubahan," ujarnya.
Inan nikah di Baubau dan bersuamikan Arif Arianto dan saat ini Wa Ode Hamsina memiliki dua orang anak dimana buah hatinya itu kedua-duanya lahir dijerman. "Yang pertama berusia 9 tahun dan yang kedua berusia 5 tahun," katanya singkat. Sedangkan pendidikannya, Inan masuk di TK setia Baubau, melanjutkan di SDN 2 Baubau dan SMP 1 Baubau. Sedangkan tingkat SMAN dia lanjutkan di Kendari dan kuliah S1 di IPB dan melanjutkan S2 di Jerman dengan mendapatkan beasiswa pemerintah Jerman.
Sebagai Balon Walikotsa tentu saja Ibu dua anak itu memiliki segudang pengalaman organisasi. "Ini juga harus saya sampaikan agar nanti saya bisa percaya diri menghadapi masyarakat saya," tuturnya. Mulai dari SMP dan SMA dia pernah menjadi wakil ketua OSIS. Dikelompok ilmiah remaja SMAN 1 Kendari juga dia aktig.
"Sedangkan di Gerakan Pramuka Provinsi Sultra saya menjadi bendahara, saya bersama Pak Nur Alam disitu dia teman aktivis pramuka saya. di IPB saya selalu gelisah kalau tidak ikut organisasi. Saya berpendirian mending saya aktif di lembaga organisasi dan bersedia dapat nilai B dari pada dapat A dan hanya kulu-kulu di rumah. Lalu saya menjadi pengurus di Silva Indonesia, itu organisasi mahasiwa kehutanan Seluruh Indonesia. Lalu terlibat pencinta alam khususnya di resimen mahasiswa di Bogor," terang Inan.
Ketika dia di jerman tentu saja Inan masih tergila-gila dengan organisasi, "Mungkin itu sudah bawaan genetik," lanjutnya. Sejak datang di Jerman, katanya, Inan sudah terlibat dipersatuan pelaja indonesia-jerman (10 tahun di Jerman-red), dan jabatannya bergantian, pernah bagian kebudayaan dan pernah menjabat sekretaris. Setelah pulang, Inan melibatkan diri di pengurus pusat alumni Jerman di jakarta, "Ada Pak Habibi di sana. Juga di KKST juga saya terlibat. kita membantu pemerintah provinsi yang berhubungan dengan budaya. selama disitu," ujarnya.
Inan juga aktif di forum komunikasi percepatan provinsi (FKPP) Buton Raya,"Setiap sabtu saya sering hadiri rapat di komisi II DPR RI, di dalamnya ada Pak Sjafei kahar, ada Pak Ali Mazi, juga ada pak Jeni Hasmar. Mohon maaf kalau ada yang tidak saya sebutkan karena itu yang paling sering saya lihat," terang Inan.
Sedangkan di Kota Baubau, wanita yang energik itu, aktif di teater romantika. Inan gemar menari dan pengalamannya mulai dari tingkat SD sampai SMA selalu menari di rumah jabatan bupati. Dia juga selalu mewakili Baubau ke Makassar dan Jakarta bila ada perayaan kebudayaan. "Yang jadi balon juga di sini beberapa ada yang berasal dari teater romantika," kenangnya. Lalu Inan masuk di Bina Musika binaan Imadudin. kegiatan lain yang digelutinya yaitu baca puisi, paduan suara, vokal grup, Aktif di ben mulai tingkat SMA sampai kampus. "Di kendari saya tergabung dalam ben pelajar kendari kebetulan saya mayoret. Di bogor saya berkenalan dengan pencak silat merpati putih. Kalau di Baubau dulu di depan mutiara ada balaba, saya juga ikut, dan saya kebetulan salah satu pendiri merpati putih di PPIJ," ungkapnya.
Segudang prestasi juga menjadi bagian dari pengalaman hidup Inan. Mulai dari SD, SMP SMA hingga kuliah, Inan selalu lulus sebagai siswa dan mahasiswa teladan. Di SMA, Inan pernah mewakili sultra untuk ikut siswa teladan tingkat nasional, "Saya dapat juara, karena itulah saya mendapat undangan dari universitas besar di Indonesia seperti IPB, UGM, dan UI. Karena saya suka dengan alam maka saya pilih IPB," ujarnya. Lalu Dia juga pernah menjadi putri remaja indonesia (dulu belum ada putri indonesia-red), "saya keluar sebagai runner up satu, itu juara dua. saya terkesan dalam acara itu, sebab saingan saya mahasiswa dari universitas ternama, padahal saya masih SMA kelas dua di kendari. Pada waktu itu di sesi visi kebudayaan saya bawakan tari Buton dengan baju kongo," kenangnya.
Sedangkan di dunia pekerkaan Inan terkenal sebagai peneliti atau perekayasa. "saya ini PNS, saya banyak memenangkan riset baik untuk nasional maupun internasional Di badan pengkajian dan penerapan tekhnologi (BPPT). Awalnya Pak Habibi meminta mahasiwa fresh graduate, dan saya berusaha masuk kesana, meskipun awalnya saya tidak lolos karena waktu itu jenis kelamin perempuan hampir tidak terpilih kecuali ada tandatangan dari Pak Wadiman Djoyonegoro," tuturnya.
Inan menjelaskan BPPT itu lingkungan kerjanya dari sabang sampai meraouke, selama 21 tahun bekerja di Jakarta Inan tidak menganggur. "Jadi kalau ada yang tanya kenapa mau pilkada baru pulang. Saya jawab selama ini saya bekjerja untuk RI, dan saya mau pulang sekarang untuk mengurus Baubau. Masa urus Indonesia dari sabang sampai merouke bisa, mau urus Baubau tidak bisa. logikanya begitu. Persoalan yang ada di indonesia jauh lebih besar dibanding persoalan yang ada di Baubau," kata Inan di sambut aplaus hadirin yang hadir.
Baubau dalam pandangan Inan sudah menggeliat. Baubau ini lanjutnya, kecil, mungil, dan sangat menarik. "Coba lihat selama ini saya keliling Indonesia, kerja saya di papua pendampingan, kegiatan pemberdayaan perempuan di Riau, sumatra, penerapan tekhnologi tepat guna ada di NTB dan juga ada pelatihan-pelatihan agribisnis bagi mahasiswa," jelasnya.
Aktivitas kerja di BPPT itu, terangnya, melakukan pendampingan tekhnologi kepada pemda kabupaten seluruh indonesia. Selain itu juga melakukan pendampingan transfer terkhnologi untuk BUMN. "Kami ini juga di BPPT harus ada tanggung jawab membuat networking internasional. Insya allah kalau membangun mitra dengan internasional itu tidak ada masalah bagi saya. Negara anggota OKI juga punya persatuan dan saya juga terlibat di dalamnya, terakhir saya hadiri pertemuan OKI di Pakistan. Ini untuk pribadi saya penting untuk saya sampaikan guna menyongsong manakala saya terpilih menjadi walikota Baubau periode 2013-2018," ucapnya. (ardi)
Dibaca 65 kali
KOMENTAR BERITA