Opini
07 April 2014
PROGRAM KELUARGA HARAPAN KOTA BAUBAU DITERPA ISU MENDISKRIMINASIKAN PROGRAM KB
 
WA ODE WATI NURBAENA,S.SOS,M.Si
Kehadiran Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Baubau yang bertujuan untuk mensejahterakan Masyarakat yang bersasaran di bidang pendidikan dan kesehatan, ooh ternyata menuai kontroversi pemikiran di tengah-tengah masyarakat.Betapa tidak program yang telah diluncurkan melalui” LAUNCHING” Perdana oleh Walikota Baubau tanggal 13 Januari 2014 lalu bertempat di Kantor PoS Baubau nyaris saja menghipnotis suksesnya Program KB yang juga sama-sama merupakan program unggulan Pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan Keluarga yang berkwalitas!!!!.

Ironisnya, Program ini adalah Program yang sangat fantastic dan cetaaarrr membahana, hanya sayangnya sebagian kalangan tidak saja masyarakat lepas, Penyuluh KB sendiri saja memandang Program ini bersebrangan dengan pencapaian sasaran para Akseptor KB di lapangan,…..memang jujur sangatlah wajar dan sangat di hargai jika terjadi pemikiran yang bias dan sayapun sebagai pendamping sangat mengapresiasi pendapat teman-teman seleting Penyuluh KB sebab Program ini belumlah sempat mengakar di hati mereka dan kami sangat menyadari bahwa sosialisasi PKH ini harus di harmonisasikan dengan para Penyuluh KB sehingga pendapat-pendapat yang kontroversi tidaklah terjadi Sejenak muncul kekhawatiran kami sebagai pendamping jangan sampai dengan terjadinya pemikiran yang keliru ini masyarakat penerima atau RTSM sendiri yang menjadi eror akan pemahaman Program ini. Terlepas kapasitas saya selain sebagai pendamping program PKH yang juga sama-sama berprofesi sebagai Penyuluh KB merasa bertanggung jawab terhadap stakmen tersebut, maka pemikiran yang keliru tersebut spontanitas saya luruskan melalui “Pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha Ekonomi Perempuan,” yang diadakan di Hotel Rosihan Baubau, tgl 11 Maret 2014 oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan KB Propinsi Sultra, dimana pesertanya hampir seluruh Penyuluh KB,…dan bertindak sebagai Moderator adalah Ka.Badan KB dan PP Kota Baubau La Ode Darussalam,S.Sos,MSi yang juga mendengarkan langsung apa yang menjadi kontroversi pemikiran saudara-saudara Penyuluh KB di lapangan.

Ilustrasinya bahwa(1).Program PKH ini adalah Program Kemensos RI yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas bagi anak-anak RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin).(2).Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil,ibu Nifas,menyusui,ibu yang mempunyai bayi dan balita dan anak usia 5-7 tahun yang belum masuk sekolah dasar dari RTSM .(3).Meningkatkan taraf sosial Ekonomi RTSM dan diharapkan dapat merubah prilaku RTSM yang relative kurang mendukung peningkatan kesejahteraan.

Kemudian Program ini bersasaran pada dua bidang, yaitu bidang pendidikan dan kesehatan. Di bidang pendidikan di peruntukan kepada RTSM yang mempunyai anak usia SD dan SMP.Bagi anak SD mendapatkan bantuan sebesar RP.500.000 dan anak SMP masing –masing mendapatkan RP.1000.000 setiap anak di tambah bantuan tetap Rp.300.000, bantuan maksimal setiap RTSM sebesar Rp.2.800.000 selama satu tahun sedangkan di bidang kesehatan di peruntukan satu paket kepada ibu hamil, menyusui, ibu Nifas dan ibu yang memiliki bayi/balita sampai berusia 6 th mendapatkan 1 juta setiap tahun selama 6 tahun. Jadi bagi ibu hamil ketika telah melahirkan itu tetap mendapatkan 1 juta sampai bayinya berusia 6 tahun, dan jika dalam rentang waktu 6 tahun Hamil dalam 3x atau sampai berapa kali saja itu tetap saja mendapatkan 1 juta dalam satu tahun.

Selain itu bagi para penerima mempunyai tanggungjawab dan komitmen yang besar bahwa setiap penerima yang mempunyai anak SD dan SMP harus dapat mengontrol kehadiran anak-anaknya minimal 85% kehadiran di sekolah,jika tidak mencukupi 85% kehadiran maka akan di kurangi dan bahkan di putuskan bantuannya begitu pula dengan ibu-ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sebanyak 4x selama kehamilan dan setelah melahirkan nanti bayinya harus posyandu sampai berusia 6 tahun jika tidak maka resiko yang sama juga akan di terima.Maka sangatlah keliru jika ada pemikiran bahwa kehadiran Program PKH ini membuat ibu-ibu berpeluang besar untuk selalu saja hamil dan tidak mau ber KB lagi karna tergiur mendapatkan bantuan 1 juta, skali lagi itu pemikiran yang sangat keliru kawan….,sebab ibu hamil ini di paketkan sampai bayi yang di lahirkannya berusia 6 tahun, maka disinilah peran para Penyuluh KB untuk menjalankan Misi KIE .

Oleh karena itu melalui tulisan ini,dengan berbesar hati saya menghimbau kepada teman-teman Seleting Penyuluh KB dan dengan penuh hormat para senior Penyuluh KB, mari kita sama-sama mensukseskan Program PKH ini dengan tidak mengurangi kepercaayaan kita sebagai Penyuluh KB di lapangan. Sangatlah Naif jika pemerintah meluncurkan program di masyarakat hanya untuk mendiskriminasikan program-program lain yang pada akhirnya menjadi Bumerang dan membuat kita jenu untuk bekerja,tapi mari kita jaga dan lestarikan Program pemerintah ini dengan tidak saling menyudutkan,…..tidak ada yang salah dalam berbuat sebelum menghadapi tantangan,sebab dengan adanya tantangan maka jiwa kita akan kuat dan lebih berani untuk berbuat dan bekerjalah dengan menggunakan sistem informasi yang akurat jangan hanya mendengar secuil kata yang tak jelas maknanya hingga membuat kita jatuh terperangkap dalam kata kita sendiri tapi ungkapkanlah kata itu dengan kecerdasan intelektual dan gunakanlah sumber informasi yang aktual untuk dapat membangun komitmen yang utuh karena komitmen itu lahir atas ketulusan naluri sehingga terbentuk komunitas yang utuh…….. Trimakasih dan Salam PKH,….( PKH YESS…KB OK !!!! ) Sukses Selalu….. (Penulis: Pendamping PKH Kec Murhum-Batu Poaro)OLEH: WA ODE WATI NURBAENA,S.SOS,M.Si
 
Share |
 
Dibaca 161 kali
 
KOMENTAR BERITA
08:04/15-04-14
sti amalia abibu 
saya sangat setuju dengan pemikiran saudara bahwa program PKH tdklah berseberangan dgn program KB justru dgn adanya program PKH dpt mendorong tercapainya program KB yakni keluarga berkualitas ,mari kita persandingkan dgn program peningktan ketahanan keluarga (BKB,BKR dan BKL) dan program pemberdayaan ekonomi keluarga (UPPKS),jgn biarkan pemikiran kita sempit mengartikan sebuah program, bukan berarti masya akan seenakx hamil dan melahirkan tugas kita adalah meng KIE dan Meng advokasi masy tentang
     
Nama :
Email :
komentar :
Kode Verifikas :
   
   

 

 
 
 
 
                                                                                                         Dua Jambret Diamuk Massa, Satu Orang Tewas     Sekda Baubau Dinilai Gagal Menjalankan Tugas     Perkara Perdata Sultan Buton Tidak Pengaruhi Eksistensi Lembaga Adat     Terminal Lakologou Nan Gersang     Dirgahayu Veteran RI, Pengorbananmu Tak Lekang Oleh Waktu      Alamat Redaksi, JL Yos Soedarso, Kota Baubau Sultra. Lantai II Umna Wolio Plaza. BERLANGGANAN/IKLAN .::. Tlp. 0402-282115 - HP - 0815 2480 5731 Kirim SMS (BERLANGGANAN (SPASI) NAMA (SPASI) ALAMAT JELAS.