Opini
23 Nopember 2012
Pedagang Kambeve Berharap Jagung Dari Muna
BAUBAU, BP - Rupanya pedagang jagung rebus, kambeve (jagung olahan khas Baubau, red) di Air Jatuh Tirta Rimba, hanya mengandalkan bahan baku jagung dari Kabupaten Muna.
"Semua jagung di sini berasal dari Muna, kita beli di Pasar Karya Nugraha," kata salah seorang pedagang kambefe, Mama Supiati.
Kata dia, tidak ada warga Waruruma dan Bungi yang berkebun jagung. Padahal permintaan terhadap jagung muda, jagung rebus, maupun yang sudah diolah menjadi kambefe lumayan bagus.
"Dulu kita berkebun di atas air jatuh, sekarang sudah tidak bisa, dilarang," katanya. Dia berharap dengan pergantian walikota baru, warga bisa dibolehkan berkebun jagung di atas air jatuh.
Mama Supiati mengaku jagungnya akan laris habis jika pada hari Minggu. Atau jika air jatuh tidak kering. "Karena banyak orang yang datang rekreasi," katanya.
Ditanya kenapa air jatuh bisa kering? Mama Supiati mengatakan karena sumber mata air Wamembe telah dibuatkan bak menjadi sumber air bersih yang disuplai ke Kota Baubau. "Airnya dialirkan untuk air minum kota," katanya.
Dalam sehari Mama Supiati bisa menjual 50 buah kambeve dan 50 buah jagung rebus. Kambeve dihargai empat biji Rp 5000, sama dengan jagung rebus. Sedangkan jagung muda Rp 10.000 per ikat.
"Kalau hari Minggu, tidak cukup kita punya jagung, biar seberapa banyak orang beli," tutupnya. Sedikitnya terdapat 10 pedagang jagung rebus di kawasan Air Jatuh Tirta Rimba.(YUHANDRI.H)
Kata dia, tidak ada warga Waruruma dan Bungi yang berkebun jagung. Padahal permintaan terhadap jagung muda, jagung rebus, maupun yang sudah diolah menjadi kambefe lumayan bagus.
"Dulu kita berkebun di atas air jatuh, sekarang sudah tidak bisa, dilarang," katanya. Dia berharap dengan pergantian walikota baru, warga bisa dibolehkan berkebun jagung di atas air jatuh.
Mama Supiati mengaku jagungnya akan laris habis jika pada hari Minggu. Atau jika air jatuh tidak kering. "Karena banyak orang yang datang rekreasi," katanya.
Ditanya kenapa air jatuh bisa kering? Mama Supiati mengatakan karena sumber mata air Wamembe telah dibuatkan bak menjadi sumber air bersih yang disuplai ke Kota Baubau. "Airnya dialirkan untuk air minum kota," katanya.
Dalam sehari Mama Supiati bisa menjual 50 buah kambeve dan 50 buah jagung rebus. Kambeve dihargai empat biji Rp 5000, sama dengan jagung rebus. Sedangkan jagung muda Rp 10.000 per ikat.
"Kalau hari Minggu, tidak cukup kita punya jagung, biar seberapa banyak orang beli," tutupnya. Sedikitnya terdapat 10 pedagang jagung rebus di kawasan Air Jatuh Tirta Rimba.(YUHANDRI.H)
Dibaca 83 kali
KOMENTAR BERITA
01:11/24-11-12
yusri
aduuuuuh.. sa jd lapar ee.. smoga bln 1 bisa mi plg, sdh lm tdk mkn ee.. miss u my kampo
Opini