Opini
19 Februari 2011
Tiga Poin Kegagalan Besar Menteri BUMN
Mutiasari, SE *)
 
baubaupos.com - Selama hampir setahun kementerian BUMN yang dipiloti oleh Mustafa Abubakar tidak memberikan kinerja yang meningkat. Malah cenderung makin menurun beberapa catatan kegagalan menteri BUMN menunjukan ketidakmampuan seorang menteri BUMN yang tidak punya pengalaman dalam mengelola management corporasi besar dan akhirnya berakibat fatal pada setiap keputusan keputusan bisnisnya.

Wajar saja menteri BUMN yang menjabat sekarang memang tidak mumpuni dan
tidak punya kemampuan dalam megelola korporasi, karena Meneg BUMN yang
sekarang lama menjadi birokrat di pemerintahan sehingga dalam pemgambilan
keputusannya pun lebih pada budaya asal bapak senang saja dan lebih pasif.

Berikut ini adalah tiga poin besar kegagalan menteri BUMN dalam mengelola
BUMN diantaranya :

1) Dalam masa jabatannya terjadi dua kali kejadian IPO BUMN yang mempunyai nilai strategis dan dalam proses IPOnya banyak kejanggalan dan makin memperburuk citra SBY dimata publik mengenai pengelolaan BUMN .

Dalam IPO Krakatau steel sempat menjadi polemik dan meyeret nyeret sejumlah elit politik dan Partai politik dimana harga saham perdana IPO Krakatuau steel di jual murah murah serta kegagalan dalam melakukan kerjasama business strategis(joint venture) antara Krakatau steel dengan perusahaaan baja Korea Selatan POSCO.

Di mana dalam perjanjian joint venture tersebut Perbandingan kepemilikan antar kedua perusahaan dimulai dengan 70% untuk POSCO dan 30% untuk PT Krakatau Steel, yang akan bertambah menjadi 45% satu tahun setelah *Final
Acceptance Certificate* (FAC) dengan cara membeli 15% saham dari POSCO,
sehinga kepemilikan saham menjadi 55 % : 45%. Kapasitas produksi pabrik baja
terpadu adalah 6 juta ton per tahun yang dibagi dalam 2 tahap, masing-masing
dengan kapasitas 3 juta ton. Konstruksi tahap pertama akan dimulai pada
semester kedua tahun ini dan ditargetkan selesai pada Desember 2013. Lahan
konstruksi adalah lahan kosong yang terletak di samping pabrik PT Krakatau
Steel (Persero) di kota pelabuhan Cilegon

Dalam perjanjian ini secara jelas jelas perjanjian ini sangat merugikan
negara dimana Krakatu steel menjadi minoritas pemegang saham , padahal tanah dan infrakstruktur yang dimiliki KS jauh lebih besar nilainya dari total
investasi yang ditanamkan POSCO , tidak itu saja bertambahnya saham Krakatau
steel dengan cara membeli dari Posco setelah final acceptance certificate
adalah suatu hal yang sangat bodoh dimana POSCO akan seenak enaknya
menentukan harga yang sangat tinggi dari perusahaan patungan tersebut. Dan ini sama saja dengan Krakatau steel dibohongi.

2) Kegagalan IPO Garuda juga merupakan salah satu catatan kegagalan Menteri
BUMN, di mana harga saham perdana garuda yang sudah mengunakan strategi
undervalue di harga Rp 750/lembar pada saat penjualan saham perdana anjlok
sampai 580/lembar saham. Tentu ini bukti ketidak mampuan Menteri BUMN dalam melakukan koordinasi dan penentuan harga IPO garuda. Di mana timing IPO Garuda tidak tepat tetapi menteri BUMN tetap ngotot untuk melakukan IPO. Ini bukti bahwa Menteri BUMN tidak punya sense of business yang merupakan kemampuan dasar bagi menteri BUMN.

3) Saat ini belanja operasional (Operasional Expenditure/Opex) BUMN lebih besar ketimbang belanja modal (Capital Expenditure/Capex). Dimana opexnya terlalu besar yaitu mencapai Rp 1000 triliun, sedangkan capex Rp 290
triliun.sehingga BUMN tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap
pembangunan nasional , khususnya terhadap percepatan tumbuhnya sektor riel .
tingginya Opex BUMN dibandingkan Capexnya juga meyebabkan Sektor BUMN tidak dapat berperan besar untuk dapat memberikan kontribusinya terhadap
peningkatan penggunaan produksi dalam negeri .ini juga ketidak mampuan
menteri BUMN dalam melakukan efisensi di BUMN dimana belanja operasionalnya membengkak 2 kali lipat dibandingakan belanja modalnya .

Dari hal tiga kegagalan yang dilakukan menteri BUMN sudah sepantasnya SBY mengantikan dengan sosok menteri BUMN yang lebih punya kemampuan dalam mengelola BUMN.

Sekretaris Jenderal Komite Pimpinan Pusat Federasi Seikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu.
 
Share |
 
Dibaca 4 kali
 
KOMENTAR BERITA
     
Nama :
Email :
komentar :
   

 

 
 
 
 
    Nurhayati Datangkan Marcel Untuk Keponakan     DAU dan DAK Wakatobi Menurun Setiap Tahun     Polisi Kantongi Nama Pembunuh ABK KM Aksar     Todombulu Wakili Buton dalam Lomba KG PKK KB Kes     Penculikan di Butur Mulai Disorot     Bangun Karakter dengan Sekolah Kepribadian     LBH BR: Tahanan Polres Buton itu Ada Bekas Biru di Dadanya     Masa Depan itu Misteri     Puncak Kolese, Benteng Pertahanan Kesultanan     Pantai Kokalukuna Terkendala Dana     Rasulullah Teladan Bagi Remaja yang Kehilangan Keteladan     Rasulullah Manusia yang Nyaris Sempurnah     Mandala Tawarkan Kreditur Konversi Utang ke Saham     Tiga Hal yang Membuat Presiden Jadi Musuh FPI     Agar Makam Gus Dur Tak Lagi Ambles