Buton Raya / Buton
14 Oktober 2014
Kasus Pemerkosaan Teracam Dihentikan
BUTON,BP-Kasus pemerkosaan yang menimpa NH(18) warga Desa Matanauwe Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton terancam di hentikan. Pasalnya, kasus yang melibatkan lima orang warga setempat (73), RK (54), HL( 34) , SR (17) dan IF(45) yang terjadi pada tahun 2011 tersebut masih menunggu hasil tes DNA dari keluarga korban.
"Kemungkinan kasus pemerkosaan yang menimpa NH(18) warga Desa Matanauwe,tidak akan dilanjutkan"ucap Kepala unit(Kanit) Polres Buton Perlindungan Perempuan dan Anak(PPA),Bripka Arifuddin,saat ditemui diruang kerjanya,Jumat(10/10).
Dikatakan, proses penyidikan terhadap kasus tersebut terancam di hentikan karena sampai saat ini keluarga korban belum ada yang siap melakukan tes DNA. Apalagi, tes DNA tersebut bertujuan untuk mengetahui siapa pelaku pemerkosaan yang menimpa NH(18).
"Karena para pelakukan ketika ditanya tidak ada yang mengaku, jadi susah karna ketika korban divisum,ternyata hasilnya luka robek di kemaluan korban itu akibat dari melahirkan"lanjutnya.
Olehnya itu kata Ariffudin, kalau memang dari pihak keluarga korban tidak melakukan tes DNA,kemungkinan kasus ini akan dihentikan. "Karna tidak mungkin kita mau lanjutkan keatas kalo bukti-buktinya kita tidak ada"pungkasnya.
Untuk diketahui pemerkosaan yang menimpa NH(18) terjadi pada tahun 2011 hingga 2013, empat diantaranya menyetubuhi korban sebanyak satu kali dan satu diantaranya HL(34) sebanyak tiga kali ditempat yang berbeda-beda.(Peliput : La Ode Ali Editor : Hasrin Ilmi)
Dikatakan, proses penyidikan terhadap kasus tersebut terancam di hentikan karena sampai saat ini keluarga korban belum ada yang siap melakukan tes DNA. Apalagi, tes DNA tersebut bertujuan untuk mengetahui siapa pelaku pemerkosaan yang menimpa NH(18).
"Karena para pelakukan ketika ditanya tidak ada yang mengaku, jadi susah karna ketika korban divisum,ternyata hasilnya luka robek di kemaluan korban itu akibat dari melahirkan"lanjutnya.
Olehnya itu kata Ariffudin, kalau memang dari pihak keluarga korban tidak melakukan tes DNA,kemungkinan kasus ini akan dihentikan. "Karna tidak mungkin kita mau lanjutkan keatas kalo bukti-buktinya kita tidak ada"pungkasnya.
Untuk diketahui pemerkosaan yang menimpa NH(18) terjadi pada tahun 2011 hingga 2013, empat diantaranya menyetubuhi korban sebanyak satu kali dan satu diantaranya HL(34) sebanyak tiga kali ditempat yang berbeda-beda.(Peliput : La Ode Ali Editor : Hasrin Ilmi)
Dibaca 24 kali
KOMENTAR BERITA
18:10/21-10-14
bams
BODOH. Di mana hati nurani kalian? Para lelaki bisa saja hidup tenang sejak pemerosaan tapi si wanita akan hidup menanggung malu seumur hidup. Tidak perlu tes DNA. Toh pelakunya emang lima ya sudah lima-limanya dihukum. Di mana keadilan di Buton!!!
Buton
