Buton Raya / Buton
10 Oktober 2014
Hingga Kini Ibrahim Belum Mengajar
BUTON, BP - Meski sudah menempuh jalan damai antara Ibrahim dengan kedua orang tua siswi MS, korban pemukulan yang dilakukan oleh Ibrahim salah seorang guru Matematika SMP Negeri 1 Pasarwajo, hingga saat ini Ibrahim belum juga mengajar.
Kepala Sekolah SMPN 1 Pasarwajo, La Ode Yunus Hazilu mengatakan, hingga saat ini Pak Ibrahim belum juga bisa mengajar disekolahnya dikarenakan masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buton.
"Pak Ibrahim ini belum bisa mengajar karena belum ada keputusan dari pihak dinas," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa(7/10).
Untuk saat ini, lanjut Yunus, dirinya terpaksa mengajar dikelas yang seharusnya merupakan tugas dari Pak Ibrahim,"karna kalau bukan begitu,anak-anak yang rugi karena gurunya tidak masuk," lanjutnya.
Bukan hanya itu, kata Yunus, selain mengajar mata pelajaran Matematika disekolah tersebut, Ibrahim juga memegang peranan dibidang kurikulum, sehingga, sambil menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, Ibrahim harus menjalankan salah satu kewajibannya disekolah tersebut.
"Tadi ini guru-guru disini banyak yang mengeluh, karena kalau Pak Ibrahim masih berada di Dinas Pendidikan dan tidak melakukan apa-apa, lebih baik pak ibrahim itu kesekolah dulu ini, karena yang tau masalah data-data disekolah itu, apalagi tentang data-data sertifikasi guru itu adalah Pak Ibrahim,"tambahnya.
Meski saat ini Ibrahim sudah berada disekolah tersebut, namun Ibrahim belum bisa mengajar,"jadi disini itu pak ibrahim belum bisa mengajar hanya membantu mengurus data-data guru yang sertifikasi"tutur Yunus.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ibrahim melakukan pemukulan terhadap siswi berinisial MS yang menyebabkan MS pindah disalah satu sekolah di Kota Baubau, karena merasa tidak nyaman lagi berada disekolah tersebut disebabkan sering diejek oleh teman-temannya. (Peliput : La Ode Ali)
"Pak Ibrahim ini belum bisa mengajar karena belum ada keputusan dari pihak dinas," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa(7/10).
Untuk saat ini, lanjut Yunus, dirinya terpaksa mengajar dikelas yang seharusnya merupakan tugas dari Pak Ibrahim,"karna kalau bukan begitu,anak-anak yang rugi karena gurunya tidak masuk," lanjutnya.
Bukan hanya itu, kata Yunus, selain mengajar mata pelajaran Matematika disekolah tersebut, Ibrahim juga memegang peranan dibidang kurikulum, sehingga, sambil menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, Ibrahim harus menjalankan salah satu kewajibannya disekolah tersebut.
"Tadi ini guru-guru disini banyak yang mengeluh, karena kalau Pak Ibrahim masih berada di Dinas Pendidikan dan tidak melakukan apa-apa, lebih baik pak ibrahim itu kesekolah dulu ini, karena yang tau masalah data-data disekolah itu, apalagi tentang data-data sertifikasi guru itu adalah Pak Ibrahim,"tambahnya.
Meski saat ini Ibrahim sudah berada disekolah tersebut, namun Ibrahim belum bisa mengajar,"jadi disini itu pak ibrahim belum bisa mengajar hanya membantu mengurus data-data guru yang sertifikasi"tutur Yunus.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ibrahim melakukan pemukulan terhadap siswi berinisial MS yang menyebabkan MS pindah disalah satu sekolah di Kota Baubau, karena merasa tidak nyaman lagi berada disekolah tersebut disebabkan sering diejek oleh teman-temannya. (Peliput : La Ode Ali)
Dibaca 36 kali
KOMENTAR BERITA
Buton
